Spirit of Aqsa, Palestina- Jurubicara Kementerian Kesehatan Jalur Gaza, Dr. Ashraf Al-Qudra mengatakan, tentara teroris Israel melakukan 13 pembantaian di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir. Pembantaian tersebut menyebabkan 156 orang mati syahid dan 246 orang terluka.
“Jumlah korban syahid sejak awal pembantaian pada 7 Oktober telah meningkat menjadi 21.978 orang syahid dan 57.697 orang terluka,” kata Al-Qudra dalam konferensi pers pada Senin (1/1). Angka tersebut belum termasuk para korban di bawah reruntuhan dan dinyatakan hilang.
Selain itu, 326 petugas kesehatan menjadi syahid dan 104 ambulans dihancurkan dan tidak dapat digunakan sejak awal pembantaian.
“Israel sengaja menargetkan 150 institusi kesehatan di Jalur Gaza, dan membuat 30 rumah sakit tidak berfungsi, dan Israel terus menangkap 99 petugas kesehatan Palestina dalam kondisi yang tidak manusiawi,” kata Al-Qudra.
“Kami sedang berupaya untuk memulai kembali rumah sakit di Gaza utara. Kami sedang berdiskusi dengan lembaga internasional untuk memulai kembali pusat kesehatan di berbagai wilayah di Jalur Gaza,” ujarnya.
Dia menyerukan lembaga-lembaga internasional untuk segera bekerja melindungi sistem kesehatan dan staf di Jalur Gaza. Dia juga menekankan perlunya mengirim tim medis dan rumah sakit lapangan untuk memenuhi kebutuhan yang sangat besar.
“Terdapat 1,9 juta pengungsi di Jalur Gaza, dan mereka rentan terhadap kelaparan dan penyebaran epidemi,” ucap Al-Qudra.