Militer Israel mengerahkan tambahan pasukan dan alat berat ke Kota Tulkarm serta dua kamp pengungsinya, Tulkarm dan Nur Syams, seiring berlanjutnya serangan di wilayah tersebut selama 21 hari berturut-turut. Pasukan Israel juga meningkatkan aksi penangkapan dan penggerebekan di berbagai daerah di Tepi Barat yang diduduki.
Pasukan Israel terus merebut rumah-rumah warga, terutama yang berdekatan dengan Kamp Tulkarm, lalu mengubahnya menjadi pos militer setelah mengusir penghuninya. Sumber Palestina mengatakan kepada Al Jazeera bahwa sekitar 10.000 warga Kamp Tulkarm dan Nur Syams telah dipaksa mengungsi akibat serangan Israel.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa sejak awal agresi di Tulkarm dan kamp-kamp pengungsiannya, sebanyak 11 warga Palestina telah syahid dan puluhan lainnya terluka. Sumber setempat juga menyebutkan bahwa Israel telah memblokade wilayah tersebut serta memutus aliran air dan listrik ke sejumlah permukiman.
Di Kamp Nur Syams, tiga pemuda Palestina ditembak mati oleh pasukan Israel, dan jenazah mereka masih ditahan oleh tentara Israel. Sementara itu, di Jenin, Brigade Al-Quds—sayap militer Jihad Islam Palestina—mengumumkan bahwa para pejuangnya telah meledakkan ranjau terhadap kendaraan militer Israel di daerah Wadi Silah al-Harithiya.
Gelombang Penangkapan Massal
Pada Minggu pagi, pasukan Israel menyerbu berbagai kota dan desa Palestina, melakukan penggerebekan dan penangkapan massal terhadap warga.
Sumber Palestina melaporkan bahwa tentara Israel menyerbu Betlehem, Salfit, Qalqilya, Nablus, serta wilayah timur Tulkarm, termasuk desa Yamoun dan Silah Harithiya di barat Jenin, Kamp Jalazoun di utara Ramallah, serta desa Dura dan Surif di Hebron.
Di Yerusalem, pasukan Israel menggerebek rumah mantan tahanan Nail Ubaid di desa Al-Issawiya, beberapa jam setelah ia dibebaskan dalam pertukaran tahanan, yang memicu bentrokan dengan warga Palestina.
Selain itu, tentara Israel menangkap saudari dari Mahmoud Ghaliz, seorang tahanan yang baru dibebaskan dalam tahap keenam pertukaran tahanan, dari Kamp Jalazoun, Ramallah.
Pasukan Israel juga mendirikan pos pemeriksaan militer di jalan antara desa Harmalah dan kota Tuqu’, selatan Betlehem. Mereka menghentikan kendaraan warga, memeriksa identitas, serta menembakkan granat suara ke arah kendaraan yang melintas.
Serangan Pemukim Israel
Sementara itu, pemukim Israel yang ekstremis menyerang desa Jalud di selatan Nablus.
Sumber lokal melaporkan bahwa sekelompok pemukim menyusup dari salah satu permukiman ilegal di dekat desa, lalu menyerang rumah dan properti warga Palestina, bahkan membakar salah satu rumah. Pasukan Israel yang berada di lokasi justru menembakkan gas air mata dan granat suara untuk membubarkan warga Palestina yang mencoba melawan serangan tersebut.
Di desa Umm Safa, barat laut Ramallah, pemukim Israel juga menembaki rumah-rumah warga Palestina. Meski tidak ada laporan korban jiwa, insiden ini menambah daftar panjang serangan terhadap penduduk sipil.
Di bagian selatan Tepi Barat, Kantor Berita Wafa melaporkan bahwa pemukim Israel membakar tenda dan melempari kendaraan dengan batu di daerah padang pasir al-Minya, tenggara Betlehem.
Kepala Dewan Desa al-Minya, Zaid Kawazba, mengungkapkan bahwa pemukim Israel juga menyerang truk sampah yang melintas di dekat tempat pembuangan akhir (TPA) di al-Minya, menyebabkan kerusakan pada kendaraan tersebut.
Sejak dimulainya genosida di Gaza, pasukan Israel dan pemukim Israel meningkatkan agresi mereka di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur. Data resmi Palestina menunjukkan bahwa setidaknya 916 warga Palestina telah syahid, sekitar 7.000 orang terluka, dan lebih dari 14.500 orang ditangkap dalam periode ini.
Sumber: Al Jazeera