Spirit of Aqsa- Pasukan Israel menghancurkan bangunan-bangunan di pusat Kota Rafah, Jalur Gaza selata, pada Kamis dini hari (13/6/2024). Sejumlah warga dilaporkan syahid dan terluka dalam serangan udara di Kota Gaza, Nuseirat, dan wilayah Al-Mawasi.

Mengutip Aljazeera, Israel melancarkan serangan udara, darat, dan laut di wilayah Al-Mawasi yang menampung ribuan pengungsi di barat Kota Rafah.

Tim pertahanan sipil mengevakuasi jenazah tiga orang syuhada dan lebih dari 10 orang luka-luka, mayoritas anak-anak dan perempuan, setelah pasukan Israel mengebom rumah milik keluarga Al-Louh di daerah Al-Hussainia, Nuseirat, di pusat Gaza, menurut laporan Al Jazeera.

Selain itu, tiga warga Palestina syahid dan lima lainnya terluka dalam serangan yang menargetkan warga di daerah Al-Mughraqa, utara provinsi tengah Jalur Gaza yang terblokade.

Enam warga Palestina lainnya syahid akibat serangan udara Israel yang menghancurkan sebuah rumah di Jalan Abu Al-Azam, distrik Shujaiya, timur Kota Gaza. Serangan tersebut menghancurkan rumah tiga lantai, dan tim pertahanan sipil menghadapi kesulitan dalam mengevakuasi jenazah karena kurangnya fasilitas.

Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan, Israel telah melakukan tiga pembantaian di wilayah tersebut, yang mengakibatkan 38 jenazah dan 100 orang luka-luka tiba di rumah sakit dalam 24 jam. Total jumlah syuhada di Gaza mencapai 37.202 orang, dan jumlah korban luka mencapai 84.932 sejak dimulainya agresi Israel pada 7 Oktober lalu.

Rumah Sakit Terancam Berhenti Beroperasi

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Palestina memperingatkan, rumah sakit dan pusat kesehatan serta satu-satunya stasiun di Provinsi Gaza yang menyediakan oksigen bagi fasilitas kesehatan dan pasien kronis terancam berhenti beroperasi.

Hal ini disebabkan oleh blokade Israel terhadap jalur penyeberangan dan tidak adanya pasokan solar untuk menjalankan generator yang memasok oksigen dan lemari pendingin obat.

Puluhan pasien dan korban luka terancam meninggal dunia, dan obat-obatan di lemari pendingin bisa rusak. Mereka menyerukan kepada semua lembaga terkait, termasuk PBB dan organisasi kemanusiaan, untuk segera campur tangan dan memasok bahan bakar, generator listrik, dan suku cadang yang diperlukan untuk perawatan.

Laporan Médecins Sans Frontières

Médecins Sans Frontières (Dokter Lintas Batas) melaporkan bahwa lebih dari 800 orang syahid dan sekitar 2.400 orang terluka akibat serangan udara intensif dan serangan darat oleh pasukan Israel di Gaza sejak awal Juni.

“Kami tidak lagi bisa menerima klaim bahwa Israel mengambil semua tindakan pencegahan, karena itu hanya propaganda belaka,” demikian pernyataan Médecins Sans Frontières.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here