Spirit of Aqsa– Menurut laporan New York Times, mantan komandan Divisi Gaza dari tentara Israel menyatakan, Hamas “sedang memenangkan perang” yang terus berlanjut sejak 7 Oktober lalu di Gaza. Pejabat militer tersebut menambahkan bahwa meski Israel menang dalam pertempuran taktis melawan Hamas, mereka justru kalah dalam keseluruhan perang.

Ia juga mengungkapkan bahwa Hamas kembali menguasai kota-kota hanya 15 menit setelah tentara Israel mundur dari wilayah tersebut.

Laporan itu juga mengutip pernyataan pejabat keamanan Israel saat ini dan yang sudah pensiun, yang meyakini bahwa “tidak mungkin Hamas dapat dikalahkan dalam perang ini.”

Terkait jaringan terowongan yang digunakan Hamas di Gaza, pejabat Israel tersebut menjelaskan bahwa menghancurkan dan menguasai terowongan-terowongan itu adalah proyek teknik yang sangat rumit dan bisa memakan waktu bertahun-tahun.

Beberapa analis dan pejabat Israel telah menyiratkan atau secara terbuka menyatakan bahwa Israel kalah dalam perang di Gaza. Di antaranya, pemimpin partai Yisrael Beiteinu, Avigdor Lieberman, yang sebelumnya mengatakan bahwa penanganan perang oleh Menteri Pertahanan Yoav Gallant telah gagal.

Lieberman juga mengatakan bahwa Israel kalah perang di Gaza, dengan daya tahannya menurun hingga titik nol. Ia menegaskan bahwa tanpa adanya rencana perang yang jelas, tentara dan perwira Israel mengalami frustrasi, sementara pemerintah tidak mampu membuat keputusan yang tepat dan gagal mengalahkan Hamas di selatan serta Hizbullah di utara.

Sejak 7 Oktober, Israel telah melancarkan perang yang menghancurkan Gaza, menewaskan dan melukai lebih dari 135 ribu orang, sebagian besar di antaranya adalah anak-anak dan wanita. Selain itu, lebih dari 10 ribu orang dilaporkan hilang, sementara Gaza menghadapi kehancuran besar dan kelaparan yang mematikan.

Israel terus melanjutkan perang ini, meskipun ada keputusan Dewan Keamanan PBB untuk segera menghentikannya dan perintah dari Mahkamah Internasional agar mengambil langkah-langkah guna mencegah genosida dan memperbaiki krisis kemanusiaan yang memburuk di Gaza.

(Sumber: Al-Jazeera)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here