Spirit of Aqsa– Observatorium Euro-Mediterranean untuk Hak Asasi Manusia (HAM) melaporkan, tentara Israel melakukan pembantaian mengerikan saat menginvasi wilayah barat Kota Gaza, jalur Gaza utara dalam empat hari terakhir.

Pembantaian ini mencakup pembunuhan, pembakaran rumah, penghancuran lembaga kesehatan, dan memaksa keluarga untuk mengungsi sebagai bagian dari kejahatan genosida.

“pasukan Israel melancarkan serangan intensif dan acak, termasuk penyerbuan rumah dan penyiksaan terhadap warga sipil, dengan laporan lebih dari 60 orang syahid yang ditemukan di jalan-jalan dan gang-gang,” demikian pernyataan pers Euro-Med, dikutip Palinfo, Sabtu (13/7/2024).

Euro-Med mengaku menerima informasi awal bahwa tentara Israel membunuh sekelompok warga sipil, termasuk beberapa keluarga lengkap yang berada di kawasan industri. Pembunuhan itu terjadi setelah tentara Israel menggerebek rumah mereka.

“Israel mendokumentasikan penyiksaan terhadap seorang warga sipil berusia 58 tahun, yang dipukuli dengan brutal selama pengepungan sekitar 12 jam bersama beberapa kerabatnya di rumahnya,” kata Euro-Med.

Tentara Israel menghancurkan kembali Rumah Sakit Shifa untuk kedua kalinya, setelah direnovasi sebulan yang lalu untuk menyediakan layanan kesehatan bagi warga Gaza. Israel juga mengebom Klinik Salam, satu-satunya pusat kesehatan di lingkungan Sabra.

Euro-Medi menerima kesaksian mengenai tindakan pencurian besar-besaran oleh tentara Israel dari warga dan rumah mereka, termasuk barang berharga dan uang, saat penyerbuan dan pengusiran paksa, atau saat rumah-rumah tersebut dibakar dan dihancurkan.

“Tentara Israel mengumpulkan barang-barang pribadi dari beberapa keluarga dalam tas dan mencurinya, sambil memukuli mereka dan menangkap para pria sebelum mengusir wanita dan anak-anak untuk memaksa mereka mengungsi,” ujar Euro-Med.

Euro-Med mendesak penyelidikan internasional yang menyeluruh dan netral atas kejahatan dan pelanggaran serius terhadap warga sipil dan properti mereka di Jalur Gaza oleh tentara pendudukan Israel, yang merupakan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Jurubicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Basal, menyatakan, jumlah korban syahid di kawasan Tel al-Hawa dan Jalan Industri mencapai sekitar 60 orang setelah penarikan pasukan Israel.

“Puluhan mayat tersebar di gang-gang dan di dalam rumah-rumah, dengan seluruh keluarga tewas di Jalan Industri setelah penarikan tentara pendudukan,” ujar Basal.

Pertahanan Sipil juga mengkonfirmasi bahwa tim mereka tidak dapat melanjutkan proses evakuasi mayat “karena penembak jitu tentara pendudukan masih menempati rumah-rumah dan bangunan tinggi di beberapa daerah, sementara banyak pengungsi mempertaruhkan nyawa mereka untuk kembali memeriksa rumah dan harta benda mereka.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here