Rencana Amerika Serikat mengirimkan 200 personel militer ke wilayah pendudukan Israel rupanya masih penuh tanda tanya. Menurut Rob Geist Pinfold, analis keamanan dan pengajar di King’s College London, pasukan itu tidak akan turun bertempur.

“Peran mereka murni pengawasan, bukan tempur, bukan penjaga perdamaian, dan bukan juga tugas kepolisian,” kata Pinfold, dikutip Al Jazeera.

Namun Pinfold menilai rencana Washington itu masih sangat kabur. Ia menyebutnya sebagai “misi penjaga perdamaian yang sangat samar dan belum jelas arahnya.”

Hingga kini, belum ada kepastian mengenai:

  • kapan pasukan itu akan dikerahkan,
  • di wilayah mana mereka akan ditempatkan,
  • siapa yang menjadi mitra mereka di lapangan,
  • dan apa mandat operasi mereka sebenarnya.

“Belum jelas juga apakah nanti akan ada pasukan dari negara kawasan yang ikut, atau hanya Amerika Serikat saja,” tambah Pinfold.

“Ini rencana khas Donald Trump, lebih ambisius dari gencatan-gencatan sebelumnya, tapi dipenuhi terlalu banyak hal yang belum diketahui,” kata Pinfold.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here