Spirit of Aqsa- Pakar militer, Jenderal Wasef Arikat, menegaskan, rekaman yang disiarkan oleh Brigade al-Qassam membuktikan bahwa inisiatif dan kendali masih ada di tangan perlawanan Palestina. Ia menanggapi klaim yang menyebutkan bahwa perlawanan telah berubah menjadi “kantong perang,” dengan menegaskan bahwa hal tersebut tidak benar.
Dalam wawancaranya dengan Al Jazeera, Arikat menyebutkan bahwa video terbaru al-Qassam merupakan bukti tambahan bahwa para pejuang Palestina masih memiliki kemampuan untuk menyerang pasukan pendudukan Israel. Ia menjelaskan bahwa kemampuan pejuang Palestina untuk mencapai tempat perlindungan pasukan Israel merupakan “operasi militer yang kompleks dan sangat berani,” meskipun keseimbangan kekuatan lebih menguntungkan pihak militer Israel.
Arikat merujuk pada video yang dirilis al-Qassam pada Rabu (20/11/2024), yang menunjukkan serangan terhadap pasukan Israel yang berjumlah 12 tentara yang berlindung di sebuah rumah di Beit Lahiya, utara Jalur Gaza, menggunakan rudal anti-personel. Video tersebut juga memperlihatkan pasukan al-Qassam melepaskan tembakan intensif ke arah tentara Israel yang bergerak di antara rumah-rumah di daerah Al-Jawani di wilayah yang sama.
Menurut Arikat, meskipun telah lebih dari 13 bulan sejak dimulainya perang dan meskipun terjadi genosida dan pembersihan etnis yang dilakukan oleh tentara pendudukan, pejuang Palestina masih menunjukkan ketangguhan mereka. Ia menambahkan bahwa kemampuan pertempuran para pejuang Palestina sebanding dengan tentara dan perwira Israel, meskipun Israel unggul dalam jumlah dan peralatan.
Ia juga mencatat bahwa serangan terhadap pasukan dan kendaraan militer Israel di Beit Lahiya menunjukkan kemampuan tempur pejuang Palestina meski berada dalam “lingkungan yang sangat rumit,” dengan adanya pesawat drone dan serangan udara serta tembakan artileri yang terus-menerus sepanjang waktu.
Tentang video al-Qassam, Arikat berpendapat bahwa tentara Israel yang menjadi sasaran tembak intensif dari pejuang Palestina “telah dikalahkan secara moral dan psikologis,” dan kini hidup dalam ketakutan dan kecemasan terus-menerus.
Pakar militer ini juga mengingatkan pernyataan pejabat Israel yang sering kali mengklaim bahwa perlawanan telah dihancurkan hingga 90%. Ia menegaskan bahwa serangan harian yang dilakukan oleh pejuang Palestina membantah klaim tersebut.
Arikat menyimpulkan bahwa tentara Israel kini dipaksa untuk mengakui kerugian personel mereka, yang tidak lagi dapat disembunyikan, karena kelompok-kelompok perlawanan terus menerbitkan rekaman serangan, jebakan, dan operasi penembakan terhadap pasukan pendudukan.