Ribuan massa, yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) , sejak pagi buta memutihkan kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Ahad (3/8/2025). Gelombang solidaritas ini bukan sekadar aksi massa, melainkan pekikan nurani untuk Gaza, sebuah negeri yang kini dijejal krisis kelaparan paling getir dalam sejarah modern.

Mereka datang mengenakan busana muslim, syal Palestina, sembari membawa wadah-wadah makan, sebagai simbol sunyi namun lantang tentang perut-perut kosong anak-anak Gaza yang dibiarkan sekarat oleh blokade berkepanjangan. Sesekali, wadah itu diketuk keras, mengalun bersama seruan, “Free, free Palestine!”

Aksi damai ini diwarnai doa munajat, orasi kemanusiaan, serta pesan moral dari tokoh agama dan masyarakat, mendesak dunia untuk tidak lagi berpangku tangan.

Dalam pernyataannya, ARI-BP bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendesak Pemerintah Mesir dan Yordania membuka blokade secara permanen serta memfasilitasi aliran bantuan pangan dan medis ke Jalur Gaza secara layak dan berkelanjutan. Mereka mengutuk penggunaan kelaparan sebagai senjata perang dan menyebut tragedi ini sebagai bagian dari genosida yang merenggut puluhan ribu nyawa tak berdosa, mayoritas perempuan dan anak-anak.

Tak hanya kepada negara tetangga Palestina, seruan keras juga dialamatkan kepada seluruh pemimpin negara Islam dan pemimpin dunia yang masih memiliki nurani, agar segera mengambil langkah nyata menghentikan pembantaian, serta memastikan kemerdekaan penuh bangsa Palestina.

Kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, ARI-BP meminta agar bertindak sebagai motor penggerak seruan global, sesuai amanat konstitusi Pembukaan UUD 1945 bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, demi kemanusiaan dan keadilan.

Aksi ini turut memperteguh seruan boikot produk-produk yang berafiliasi dengan Zionis Israel, serta ajakan agar umat terus melantunkan qunut nazilah hingga genosida berhenti dan Palestina merdeka paripurna.

Sebanyak 2.123 personel gabungan Polri diterjunkan untuk pengamanan aksi. Tanpa senjata api, mereka menerapkan pendekatan humanis, menyediakan kantong-kantong parkir, tim medis, hingga jalur evakuasi, demi memastikan aksi berjalan tertib tanpa mengganggu aktivitas masyarakat lainnya.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, juga mengimbau warga agar menghindari kawasan Monas selama aksi berlangsung guna mencegah kepadatan, seraya menegaskan komitmen menjaga Jakarta tetap aman, nyaman, dan manusiawi bagi semua.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here