Spirit of Aqsa- Juru bicara militer Brigade Izz ad-Din al-Qassam, Abu Ubaida, mengumumkan, Al-Qassam telah membaiat “pemimpin jihad” Yahya Sinwar dan menyatakan kesiapan penuh untuk melaksanakan keputusan-keputusannya.

Dalam sebuah unggahan di saluran Telegramnya, Abu Ubaida menyebut, “Pemilihan Sinwar sebagai Ketua Hamas menggantikan pemimpin kami yang syahid, Ismail Haniyeh, adalah bukti vitalitas, kekuatan, dan keteguhan gerakan ini berkat rahmat Allah.”

Pada Selasa malam, Hamas mengumumkan bahwa Yahya Sinwar (61 tahun), pemimpin mereka di Jalur Gaza, terpilih sebagai ketua biro politik menggantikan Haniyeh yang gugur dalam serangan udara Israel saat kunjungannya ke Teheran pekan lalu.

Hamas menjelaskan dalam pernyataan bahwa pemilihan Sinwar untuk posisi tersebut dilakukan setelah “konsultasi dan pembahasan mendalam di kalangan lembaga-lembaga kepemimpinan gerakan.”

Gerakan tersebut menyatakan kepercayaannya kepada Sinwar sebagai pemimpin dalam periode yang sensitif dengan situasi lokal, regional, dan internasional yang kompleks.

Sebelum terpilih sebagai ketua biro politik Hamas, Sinwar terpilih sebagai ketua Hamas di Jalur Gaza pada 2017 dan sekali lagi pada 2021.

Yahya Sinwar dibebaskan pada 2011 setelah menghabiskan 23 tahun di penjara Israel dan merupakan salah satu dari lebih seribu tahanan yang dibebaskan dalam pertukaran dengan tentara Israel Gilad Shalit dalam apa yang dikenal sebagai “Kesepakatan Kesetiaan Para Pembebas.”

Israel menganggap Sinwar sebagai arsitek dari operasi “Taufan Al-Aqsa” pada 7 Oktober 2023, yang menyebabkan kerugian manusia dan militer serta mengguncang citra intelijen dan keamanan Israel di mata dunia; Israel menyatakan bahwa pembunuhan Sinwar adalah salah satu tujuan dari perang saat ini terhadap Gaza.

*Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here