Spirit of Aqsa|Biro Pusat Statistik Palestina, menyatakan bahwa jumlah koloni pemukiman ilegal Israel dan pangkalan militer hingga akhir tahun 2018 di Tepi Barat telah mencapai 448 lokasi.
Pada peringatan Hari Bumi ke-44 ini, Biro Pusat Statistik Palestina menjelaskan bahwa di antara 448 koloni Israel, ada 150 permukiman dan 26 koloni liar yang dihuni, yang merupakan perkampungan dari permukiman-permukiman Israel yang sudah ada, dan 128 koloni-koloni liar.
Sementara itu jumlah pemukim Israel di Tepi Barat mencapai 671.197 pada akhir tahun 2018, dengan tingkat pertumbuhan populasi sekitar 2,7%.
Ini berarti bahwa sekitar 47% dari pemukim Yahudi tinggal di al-Quds. Di mana jumlah mereka sekitar 311.462 pemukim, termasuk 228.614 pemukim di bagian yang dianeksasi secara paksa oleh penjajah Israel menjelang pendudukan Israel di Tepi Barat pada tahun 1967.
Rasio pemukim Yahudi dengan warga Palestina di Tepi Barat adalah sekitar 23 pemukim untuk setiap 100 warga Palestina. Raiso tertinggi ada di propinsi al-Quds, sekitar 70 pemukim untuk setiap 100 warga Palestina.
Tahun 2019 lalu, terjadi peningkatan signifikan dalam intensitas pembangunan dan perluasan permukiman-permukiman Israel di Tepi Barat. Di mana penjajah Israel menyetujui pembangunan sekitar 8.457 unit permukiman baru, di samping pendirian 13 koloni liar baru.
Data Biro Pusat Statistik Palestina menunjukkan bahwa selama tahun 2019, penjajah Israel menghancurkan 678 bangunan, di antaranya sekitar 40% di daerah al-Quds, sebanyak 268 pembongkaran. Bangunan-bangunan yang dihancurkan tersebut meliputi 251 bangunan tempat tinggal dan 427 fasilitas.
Selama tahun 2019 lalu, pendudukan penjajah Israel juga mengeluarkan perintah untuk menghentikan pembangunan, renovasi dan pembongkaran terhadap sekitar 556 bangunan di Tepi Barat, termasuk di al-Quds. (PIC)