Spirit of Aqsa, Malaysia- Media Malaysia, New Straits Times, meyakini badan intelijen Israel, Mossad, berada di balik penculikan seorang pria Palestina. Pria itu diculik di sebuah jalan di Kuala Lumpur dan diinterogasi sebelum dibebaskan oleh polisi pada 28 September 2022.

Pria yang diculik itu disinyalir sebagai anggota Brigade Hamas al-Qassam yang berpusat di Gaza. Dalam aksi penculikan itu, intel Israel menyerang dua target sekaligus saat henda memasuki mobil yang terparkir di dekat Jalan Yap Kwan Seng, Kuala Lumpur.

Tiba-tiba sebuah kendaraan putih melaju ke arah mereka. Empat pria keluar dan langsung menangkap pria Palestina yang duduk di kursi pengemudi. Pria Palestina itu dipukul lalu diseret masuk ke dalam mobil putih yang sudah disiapkan.

Teman pria Palestina itu mencoba membantu, tapi diancam dan diperintahkan menjauh. Ketika mobil putih melaju, satu mobil lagi mengituki dari belakang. Saat menyadari penculikan itu dilakukan intel Israel, dia bergegas ke hotel terdekat meminta bantua petugas keamanan.

Pria Palestina yang selamat lalu melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Polisi Dang Wangi, sekitar 40 menit setelah penculikan. Polisi langsung menangani kasus itu dan berhasil melacak rute mobil yang membawa korban ke chalet.

Pria yang diculik itu diselamatkan 24 jam kemudian di sebuah pondok di Hulu Langat oleh tim khusus polisi Malaysia. Korban sedang diinterogasi dan diserang saat aksi penyelamatan dilakukan.

Korban mengalami pemukulan selama berada dalam kendaraan. Ponsel korban dibuang di tengah jalan saat menuju Kuala Langat agar tak bisa dilacak. Mata korban juga ditutup, kedua tangan diikat, lalu dibawa ke sebuah kamar di sebuah pondok. Di kamar itu, korban diikat ke kursi lalu diinterogasi.

Namun, para penculik itu melakukan beberapa kesalahan dalam menyembunyikan identitas. Tim penculik miskomunikasi dengan tim lain yang menunggu di Chalet. Mereka juga dianggap ceroboh karena membiarkan teman korban pergi. Padahal, tim lain sudah menyiapkan dua ruangan untuk dua orang.


Para penculik juga tidak memakai penutup wajah. Itu menjadi kesalahan mendasar dalam operasi Rahasia. Plat nomor kendaraan yang digunakan dalam operasi itu juga asli.

“Orang Israel ingin tahu tentang pengalamannya dalam pengembangan aplikasi komputer, kekuatan Hamas dalam mengembangkan perangkat lunak, anggota Brigade Al-Qassam yang dia kenal dan kekuatan mereka,” kata salah seorang sumber yang tak ingin disebutkan namanya, dikutip news straits times, Selasa (18/10/2022).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here