Spirit of Aqsa, Palestina – Hingga detik ini, Israel masih juga melakukan serangan terhadap Palestina dan ingin menguasai wilayah tersebut.
Melansir data World Population Review, ada 31 negara pada tahun 2022 yang tidak mengakui adanya Israel. Berikut empat di antaranya:
1. Arab Saudi
Arab Saudi merupakan satu dari puluhan negara yang tidak mengakui keberadaan Israel. Melansir laman National Interest, Abdallah al-Mouallimi yang merupakan Duta Besar Arab Saudi untuk PBB pernah mengutarakan pendapatnya di tahun 1967.
Dia menyatakan Saudi akan mengakui Israel dan menjalin hubungan kerja sama dengan negara itu jika Israel pergi dari wilayah yang sudah dikuasainya (Palestina). Keberadaan Israel tidak diakui negara-negara Muslim usai meledaknya Perang Enam Hari pada 5-10 Juni 1967.
Satu resolusi disepakati dan menyatakan tidak ada pengakuan atas Israel, tidak ada perdamaian dengan Israel, dan tidak ada negosiasi dengan Israel.
2. Indonesia
Negara selanjutnya yang tidak mengakui keberadaan Israel dan enggan membuka hubungan diplomatik adalah Indonesia.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan Indonesia tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Selama Israel masih menjajah Palestina, maka hal itu tidak akan terwujud, sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 berbunyi “penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”.
Ditambah, masyarakat Indonesia juga memiliki kedekatan emosional yang tinggi terhadap warga Palestina. Rakyat Indonesia terkenal memiliki empati yang tinggi terhadap penderitaan rakyat Palestina. Rakyat Indonesia pun kerap menggelar penggalangan dana untuk Palestina.
Indonesia bahkan mendirikan salah satu rumah sakit terbesar di wilayah Palestina untuk membantu meringankan beban warga yang masih ditindas Israel.
3. Lebanon
Lebanon juga diketahui tidak mengakui keberadaan Israel sebagai negara. Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati berjanji akan membuka hubungan kerja sama dan bekerja dengan negara mana pun, kecuali Israel. Hal itu ia sampaikan pada September 2021 ketika krisis ekonomi tengah terjadi.
Mikati berbicara di depan umum sambil menahan air matanya dan menjelaskan bahwa ia tidak tahan melihat para ibu di Lebanon kesulitan mendapat makanan untuk anak-anaknya. Maka dari itu, Mikati menekankan bahwa pemerintah akan melakukan apa saja dan melakukan kerja sama dengan negara manapun. Satu hal yang ia tegaskan, Lebanon tidak ingin bekerja sama dengan Israel.
4. Malaysia
Malaysia enggan mengakui Israel dan mengimbau seluruh masyarakat Muslim di dunia menentang pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Hal itu disampaikan Najib Razak saat menjabat Perdana Menteri Malaysia pada 2017.
Dia mengajak masyarakat Muslim dunia menolak keputusan Amerika Serikat terkait diakuinya Yerusalem menjadi ibu kota Israel. Ia juga menyampaikan kekecewaan Malaysia terhadap AS. Padahal, selama ini Malaysia dan AS memiliki hubungan kerja sama. Pengakuan atas Yerusalem itu dikhawatirkan mengakhiri langkah yang dilakukan demi kemerdekaan Palestina. (Admin/Sindo)