Spirit of Aqsa, Palestina – Kementerian kesehatan Palestina mengumumkan, salah seorang warga Palestina, Syadhi Umar Salim (41), syahid setelah terkena peluru dari tentara penjajah Israel. Syhadi merupakan warga kota Beita. Ia terkena tembakan dekat persimpangan kota Beita, Nablus selatan.
Salim mengalami luka tembak peluru pasukan Israel, kemudian dirujuk menggunakan kendaraan Israel, sebelum kemudian dinyatakan meninggal.
Jumlah syuhada Jabal Sabih bertambah menjadi 5 orang, sejak awal aksi dua bulan lalu, di samping ratusan korban luka, dan puluhan luka tembak.
Sementara itu pasukan Israel juga memasang jebakan dekat Jabal Sabih, untuk menangkap para pemuda Palestina, beberapa di antaranya berhasil mereka tangkap.
Pada Selasa sore kemarin, seorang pemuda Palestina mengalami luka tembak di bagian kaki, dan seorang lainnya mengalami luka tembak peluru karet di belakang telinganya, saat bentrokan di kawasan Jabal Karem Namr, dekat Jabal Sabih kota Beita, Nablus selatan, Tepi Barat utara.
Pasukan penjajah Israel menembaki para pemuda revolusioner dan menghujani mereka dengan gas air mata.
Para pemuda revolusioner bersama warga kota Beita melanjutkan aksi kegaduhan malam, untuk menghadapi upaya penyitaan lahan Jabal Sabih oleh kelompok yahudi yang hendak membangun cluster permukiman baru di puncak bukit.
Dua buah rumah caravan milik kelompok zionis berhasil dibakar oleh para pemuda revolusioner, di permukiman Avitar, dan menembakan mercon di Jabal Sabih.
Laporan berkala yang dirilis biro media Hamas di Tepi Barat, mencatat 748 aksi perlawanan berbeda melawan penjajah dan kelompok zionis pada Juni lalu, antara lain di Nablus sebanyak 26 kali aksi kegaduhan malam melawan pasukan Israel dan kelompok yahudi.
Kawasan Jabal Sabih menjadi tempat aksi kegaduhan malam yang dilakukan para pemuda revolusioner di kota Beita, yang berlangsung sampai dini hari.
Sejak sekitar 2 bulan setengah lalu, hampir setiap hari terjadi bentrokan di kawasan Jabal Sabih kota Beita, antara pasukan Israel dan para pemuda revolusioner Palestina, dan makin memanas pada malam hari, dalam upaya mengusir kelompok yahudi dari lokasi.
