Pasukan pendudukan Israel kembali mengerahkan gelombang baru kekuatan militernya ke wilayah Tubas, Tepi Barat, Kamis (27/11). Dini hari, konvoi kendaraan lapis baja memasuki kawasan Tamun, selatan Tubas, sementara serangkaian penyerangan dan penculikan turut digelar di Qalqiliya dan Tulkarm.

Laporan dari Pusat Informasi Palestina menyebutkan, operasi besar masih berlangsung di Aqaba, utara Tubas. Penyerangan dilakukan hanya beberapa jam setelah Israel mengumumkan menewaskan tiga warga Palestina dan melukai sepuluh lainnya dalam operasi militer yang dimulai sejak Rabu pagi.

Dalam operasi tersebut, tentara Israel menculik sedikitnya 60 warga, serta memaksa puluhan keluarga meninggalkan rumah mereka. Kota Tubas, Kamp Pengungsi al-Far’a, serta desa Aqaba, Tamun, dan Tayasir kini berada di bawah jam malam dan pengepungan ketat. Sejumlah rumah disita dan diubah menjadi titik militer sementara.

Direktur Bulan Sabit Merah Palestina di Tubas, Nidal Audah, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa militer Israel menghalangi masuknya ambulans ke Tamun. Sebuah pos pemeriksaan didirikan di pintu masuk kota, membuat tim medis dan pasien harus menjalani pemeriksaan berulang.

Sebelumnya, militer Israel mengumumkan operasi gabungan berskala besar bersama Shabak dan Pasukan Penjaga Perbatasan. Jet tempur, helikopter, dan drone dikerahkan berdasarkan klaim adanya “aktivitas yang terkait kelompok bersenjata Palestina”. Israel menyebut telah melakukan serangan awal untuk “mengisolasi zona operasi”, sebelum pasukan darat memulai penyisiran dan interogasi terhadap warga yang dicurigai.

Militer juga mengklaim menyita pusat pemantauan dan sejumlah dana yang disebut terkait “aktivitas ilegal”. Operasi ini, menurut mereka, merupakan kelanjutan dari tindakan keamanan sebelumnya yang menewaskan tiga warga Palestina dalam beberapa hari terakhir.

Surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa operasi di utara Tepi Barat dipimpin tiga brigade: Menashe, Shomron, dan Komando. Maariv menambahkan, operasi ini dilakukan setelah “peningkatan upaya serangan” dan upaya membangun kembali kelompok-kelompok bersenjata lokal.

Israel menegaskan operasi akan terus berlanjut untuk “mencegah konsolidasi teror dan meniadakan ancaman.”

Gubernur Tubas, Ahmad al-As’ad, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa apa yang terjadi merupakan langkah nyata menuju penerapan proyek pemukiman Alon—rencana lama Israel untuk menguasai jalur strategis di Tepi Barat. “Tujuannya jelas: menciptakan realitas baru dan memperluas kontrol atas tanah Palestina,” ujarnya.

Penyerangan Berlanjut di Qalqiliya dan Tulkarm

Di lokasi lain, militer Israel juga melakukan serangkaian penyerangan di Qalqiliya dan Tulkarm sejak Kamis dini hari. Rumah-rumah warga di kawasan Kafr Saba, Qalqiliya, digeledah. Di Tulkarm, pasukan Israel memasuki Distrik Dhanaba dengan dukungan buldoser.

Sebelumnya, konvoi militer besar memasuki Tulkarm dan bergerak menuju Kamp Pengungsi Nur Shams. Di sana, pasukan Israel melakukan ekspansi dan pengerukan baru di sekitar kamp, pola yang mengingatkan pada operasi penghancuran infrastruktur yang kerap berulang di wilayah itu.

Di Kamp Shu’fat, Al-Quds, seorang pemuda Palestina terluka setelah ditembak pasukan Israel selama penggerebekan. Kantor berita Wafa melaporkan, seorang pemuda lain juga mengalami luka akibat peluru logam berlapis karet di pintu masuk kamp.

Serangan Pemukim Meningkat

Di tengah operasi militer, serangan pemukim Israel kembali meningkat. Aksi kekerasan dilaporkan terjadi di Sluwad (timur Ramallah), komunitas Arab al-Rashaida (selatan-timur Bethlehem), desa Beita (selatan Nablus), serta Jureish di sekitarnya. Serangan juga terjadi di Khirbet Khallat al-Hims, selatan Yatta, Hebron.

Para pemukim, banyak di antaranya bersenjata, menyerang rumah dan properti warga Palestina. Aksi ini berlangsung di bawah perlindungan tentara Israel yang tidak hanya membiarkan serangan terjadi, tetapi juga menembakkan gas untuk membubarkan warga yang mencoba mempertahankan diri.

Laporan: Al Jazeera, Media Palestina

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here