Terowongan jaringan perlawanan Palestina di Gaza kembali menegaskan kegagalan militer Israel dalam usahanya menembus pertahanan Hamas dan mengambil jenazah atau tahanan mereka. Terowongan ini menjadi simbol tantangan besar bagi Israel, yang telah menginvestasikan sumber daya besar selama lebih dari 20 tahun untuk menghancurkan infrastruktur perlawanan.
Salah satu kasus paling menonjol terjadi di terowongan Rafah, tempat Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, menahan jenazah perwira Israel Hadar Goldin, yang ditangkap selama pertempuran hebat di Rafah pada perang Gaza 2014. Jenazah Goldin tetap berada di tangan Al-Qassam selama lebih dari 11 tahun.
Analisis citra satelit yang diperoleh Sada News Agency dan diverifikasi oleh jaringan Al Jazeera menunjukkan bahwa Israel mulai operasi pencarian dan penggalian terowongan sejak awal Mei 2025, dengan tujuan menemukan lokasi jenazah Goldin.
Bukti Satelit Menunjukkan Kegagalan
Citra satelit menunjukkan penggalian berlangsung selama empat bulan penuh (Mei–September 2025) di wilayah Kamp Yibna, selatan Rafah, namun tanpa hasil berarti. Gambar-gambar ini disesuaikan dengan rekaman yang disiarkan Al-Qassam dari lokasi penggalian.
Selain itu, satelit memperlihatkan pos militer Israel di kawasan Philadelphia, hanya sekitar 135 meter dari terowongan yang diduga menyimpan jenazah, dengan mobilisasi kendaraan militer yang konstan sepanjang masa perang.
Citra terbaru, diambil 8 November 2025 saat operasi pengambilan jenazah, menunjukkan kendaraan Palang Merah Internasional dan pasukan Al-Qassam berada di dekat lubang besar yang ditinggalkan tentara Israel, tepat di samping pos militer yang sama. Rekaman ini juga disiarkan oleh Al Jazeera.
Menurut sumber lapangan, tim Palang Merah dan Al-Qassam memasuki Rafah sekitar pukul 11.00, dan mengambil jenazah Hadar Goldin sekitar pukul 17.00, setelah operasi berlangsung sekitar 6 jam. Keesokan harinya, jenazah diserahkan ke Palang Merah Internasional untuk dibawa ke pihak Israel.

Israel Akui Kegagalan
Jurnalis Israel Amit Siegal menampilkan foto-foto penggalian yang dilakukan militer dan tim teknik Israel di lokasi terowongan, termasuk laporan bahwa seorang operator alat berat tewas selama perang musim panas.
Stasiun penyiaran Israel menyebut, tentara Israel melakukan pencarian intensif selama hampir setahun di terowongan yang sama, termasuk aktivitas rutin harian hingga sebelum jenazah ditemukan.
Sementara itu, Haaretz melaporkan, militer Israel melakukan penggalian besar-besaran dan menanyai sejumlah anggota Hamas tanpa hasil, sedangkan Maariv menegaskan, operasi dan manuver lapangan yang tak terhitung jumlahnya gagal mencapai tujuan mereka.
Terowongan Rafah kembali membuktikan bahwa strategi Israel untuk menembus pertahanan perlawanan Gaza seringkali sia-sia, sekaligus menyoroti kemampuan bertahan Hamas yang tetap efektif meski menghadapi tekanan militer besar selama puluhan tahun.










