Media Israel melaporkan bahwa sebanyak 22 orang Israel terluka, dua di antaranya dalam kondisi kritis, setelah sebuah drone yang diluncurkan dari Yaman jatuh dan meledak di kawasan wisata Kota Eilat, selatan Israel.

Sumber-sumber setempat menyebut terdengar suara ledakan dan terlihat asap membubung di kota tersebut. Beberapa korban dari Eilat dievakuasi ke rumah sakit di wilayah tengah Israel menggunakan helikopter.

Polisi Israel menyatakan sebuah drone jatuh di pusat kota Eilat, menimbulkan korban luka serta kerusakan material, dan pihaknya sedang melakukan olah TKP.

Militer Israel menambahkan bahwa mereka telah mencoba mencegat drone yang ditembakkan dari Yaman ke arah Eilat sebelum jatuh. Namun, Radio Militer Israel menyebut drone itu terbang rendah, sehingga sulit dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome.

Harian Israel Hayom melaporkan bahwa dua rudal pencegat Iron Dome gagal menghantam drone tersebut. Sementara itu, Channel 13 Israel menyebut Angkatan Udara akan menyelidiki keterlambatan deteksi dan kegagalan menjatuhkan drone asal Yaman itu.

Perlu dicatat, kelompok Ansarullah (Houthi), yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman selama lebih dari satu dekade, telah melancarkan puluhan serangan roket ke Israel serta kapal-kapal di Laut Merah yang dikaitkan dengan Israel. Serangan itu mereka nyatakan sebagai bagian dari dukungan bagi rakyat Palestina.

Sejak 7 Oktober 2023, dengan dukungan Amerika Serikat, Israel terus melakukan genosida di Gaza yang mencakup pembunuhan, kelaparan, penghancuran, dan pengusiran paksa, mengabaikan seluruh seruan internasional maupun perintah Mahkamah Internasional untuk menghentikannya.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here