Pasukan pendudukan Israel kembali menggencarkan operasi militernya di Tepi Barat. Rabu (13/8), mereka menyerbu Kota Anabta di timur Tulkarm, hanya beberapa jam setelah melakukan penggerebekan di Desa al-Lubban selatan Nablus dan Mithlon selatan Jenin.
Menurut laporan kantor berita Palestina Wafa, seorang warga Palestina terluka akibat serangan pemukim Israel di Lembah Yordan Utara pada Selasa malam.
Penggerebekan juga terjadi di Kamp al-Ain, Nablus, dan Desa Kafr ad-Dik di Salfit. Di Kafr ad-Dik, tentara Israel menangkap dua bersaudara, Zahi dan Amr Ibrahim ad-Dik. Sementara itu, rumah milik keluarga Naim Salman di Broqin dirusak, isinya diacak-acak, dan pemiliknya ditahan serta diinterogasi di tempat selama dua jam.
Sumber setempat menyebut pasukan Israel masuk dari sisi timur Anabta, menyisir jalan dan gang, menggeledah rumah-rumah warga, serta merusak isinya. Sejumlah pemuda ditahan di jalanan, identitas mereka diperiksa, dan diinterogasi tanpa ada laporan penangkapan resmi. Anabta sendiri mengalami serangan berulang di tengah agresi Israel terhadap Tulkarm yang sudah memasuki hari ke-199 berturut-turut.
Di Nablus, penggerebekan di al-Lubban ash-Sharqiya dilakukan dengan kendaraan lapis baja yang diparkir di permukiman warga. Tentara menahan dan memeriksa sejumlah kendaraan milik penduduk. Desa ini menghadapi serangan harian dan sudah enam bulan terisolasi akibat penutupan jalan utama oleh militer Israel.
Sementara di Mithlon, Jenin, tentara Israel mengepung pintu masuk timur desa dan menempatkan pasukannya di sekitar bangunan-bangunan tempat tinggal. Sejak agresi Israel terhadap Jenin dan kamp pengungsinya dimulai pada 21 Januari lalu, serangan ke desa-desa di wilayah ini terus meningkat.
Di Lembah Yordan Utara, pemukim menyerang keluarga Syamikh Draghmeh di daerah al-Farisiyah. Putranya, Mustafa, mengalami memar setelah dipukul dengan benda besi. Di Jericho, kelompok pemukim juga melempari kendaraan warga Palestina di barat laut kota dengan batu, memecahkan kaca sejumlah mobil, menutup jalan, dan menghambat arus lalu lintas.
Seiring genosida yang berlangsung di Gaza, kekerasan di Tepi Barat juga terus meningkat. Data Palestina mencatat, sejak awal agresi, sedikitnya 1.013 warga Palestina syahid dan sekitar 7.000 lainnya luka-luka akibat serangan militer dan pemukim Israel di Tepi Barat, termasuk Al-Quds. Lebih dari 18.500 orang ditangkap.
Berdasarkan laporan Otoritas Palestina untuk Perlawanan Tembok dan Pemukiman, sepanjang Juli lalu, pemukim Israel melakukan 466 serangan terhadap warga dan properti Palestina di Tepi Barat. Serangan itu mengakibatkan empat warga syahid dan memaksa dua komunitas Badui, yang terdiri dari 50 keluarga—mengalami pengusiran paksa dari tanah mereka.
Sumber: Al Jazeera