Para pemukim Israel dan tentara Israel kembali melakukan serangan terhadap warga Palestina di kota Hebron, Jenin, dan Nablus di Tepi Barat yang diduduki.
Sumber-sumber lokal melaporkan kepada Al Jazeera bahwa tentara pendudukan menutup pos-pos pemeriksaan militer yang mengarah ke kawasan Tel Rumeida di kota Hebron, selatan Tepi Barat. Penutupan ini bersamaan dengan maraknya kehadiran puluhan pemukim di daerah tersebut.
Sumber-sumber yang sama menyebutkan bahwa para pemukim mendatangi pos pemeriksaan di Jalan Syuhada dan melakukan tarian provokatif di hadapan warga Palestina.
Penduduk Tel Rumeida selama ini kerap mengalami serangan berulang dari para pemukim dan perlakuan represif dari pasukan pendudukan, yang membatasi kebebasan bergerak mereka sekaligus memfasilitasi aktivitas permukiman Yahudi di sana.
Sementara itu, Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan bahwa 13 warga Palestina mengalami sesak napas akibat menghirup gas beracun yang ditembakkan pasukan pendudukan saat membubarkan demonstrasi anti-permukiman di desa Raba, tenggara Jenin.
Aksi tersebut diselenggarakan oleh Komite Perlawanan terhadap Tembok dan Permukiman bersama Gerakan Fatah. Al Jazeera memperoleh rekaman visual saat pasukan Israel menembakkan gas air mata ke arah para demonstran di wilayah Jabal Salamah, yang telah disita oleh Israel.
Sumber lokal menyebutkan bahwa aksi itu digelar sebagai bentuk protes terhadap keputusan Israel yang menyita 2.360 dunam tanah desa tersebut untuk ekspansi permukiman, yang mengancam puluhan ribu dunam lahan lain di sekitarnya.
Dalam peristiwa lain, pasukan pendudukan menyerbu kota Kafr Qaddum di sebelah timur Qalqiliya, utara Tepi Barat.
Penangkapan dan Penggerebekan

Di kota Nablus, pasukan pendudukan menyerbu area sekitar pemakaman barat, menggerebek sebuah rumah, dan menembakkan peluru tajam yang mengakibatkan warga bernama Fadi Abu Sharkh terluka sebelum akhirnya ditangkap. Tim medis Bulan Sabit Merah juga dilarang memberikan pertolongan di lokasi kejadian.
Pasukan Israel juga menangkap sejumlah warga Palestina di berbagai provinsi melalui operasi penggerebekan rumah, yang terutama terjadi di Bethlehem (selatan) dan Tulkarm (utara).
Sejak 7 Oktober 2023, Israel dengan dukungan AS telah melakukan genosida di Jalur Gaza, menewaskan dan melukai lebih dari 198 ribu warga Palestina—mayoritas adalah anak-anak dan perempuan. Lebih dari 10 ribu lainnya dilaporkan hilang, ratusan ribu mengungsi, dan kelaparan telah merenggut banyak nyawa.
Seiring dengan pembantaian di Gaza, militer dan pemukim Israel juga terus meningkatkan serangan di wilayah Tepi Barat, termasuk Al-Quds Timur, yang mengakibatkan gugurnya lebih dari seribu warga Palestina dan melukai sekitar tujuh ribu lainnya, menurut data Palestina.
Sumber: Al Jazeera, Anadolu