Pakar militer, Letjen (Purn) Fayez Al-Duwairi, menyebut operasi perangkap yang dilancarkan pejuang Al-Qassam di Khan Younis, Gaza selatan, sebagai salah satu yang paling kompleks dan strategis sejak dimulainya agresi Israel pada Oktober 2023.

Al-Duwairi menegaskan,  operasi itu dirancang dengan sangat teliti dan dieksekusi dalam tiga tahap, mulai dari menghancurkan kendaraan lapis baja pertama, kemudian kedua, hingga menggiring pasukan penyelamat Israel ke dalam jebakan yang sama, dan membuat mereka gagal menyelamatkan siapa pun.

Serangan Bertahap, Hancurkan Dua Kendaraan Tempur

Sebelumnya, pada Rabu pagi, Brigade Al-Qassam merilis foto kendaraan tempur Israel yang dihancurkan dalam operasi tersebut, yang menyebabkan 7 tentara Israel tewas, termasuk seorang perwira.

Dalam pernyataan melalui kanal Telegram, Al-Qassam menyebut bahwa kendaraan pertama dihancurkan menggunakan ranjau jenis “Shawaz” yang diletakkan tepat di ruang kemudi, menyebabkan kendaraan dan kru di dalamnya terbakar total di Khan Younis.

Beberapa saat kemudian, kendaraan kedua dihantam dengan alat peledak “Amal Fida’i” (Aksi Pengorbanan Diri) di dekat salah satu masjid di wilayah Ma’an, Gaza selatan. Kedua kendaraan berhasil dihancurkan, dan pasukan penyelamat Israel yang datang justru terjebak dalam perangkap lanjutan.

Kemampuan Taktis Qassam Bikin Dunia Militer Tercengang

Menurut Duweri, operasi semacam ini layak menjadi bahan studi di akademi militer kelas dunia, karena menunjukkan ketepatan, keberanian, dan inovasi dalam perang gerilya yang luar biasa. Ia bahkan menyebut, “Analis militer akan kebingungan menjelaskan betapa presisi dan canggihnya serangan ini.”

Ia menambahkan bahwa performa para pejuang perlawanan jauh melampaui ekspektasi, sementara tentara pendudukan terus menunjukkan kegagalan kronis dalam menghadapi medan tempur di Gaza.

Pasukan Israel Gagal Padamkan Api dan Mengidentifikasi Korban

Pasca serangan, Al-Qassam mencatat bahwa helikopter militer Israel mendarat untuk mengevakuasi korban, dan butuh waktu berjam-jam untuk menyelesaikan proses evakuasi karena intensitas kerusakan.

Sementara itu, radio militer Israel melaporkan bahwa tim penyelamat gagal memadamkan api yang membakar kendaraan lapis baja hingga akhirnya menariknya keluar wilayah Gaza menuju Israel dalam keadaan masih terbakar.

Karena tingkat pembakaran yang parah, identifikasi jenazah para tentara Israel memakan waktu berjam-jam. Media Israel seperti Israel Hayom menggambarkan insiden ini sebagai salah satu peristiwa paling mematikan dan memilukan bagi militer Israel dalam beberapa bulan terakhir.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here