Ratusan ribu suara menggema di jantung Kota Paris. Di bawah kibaran solidaritas dan semangat kemanusiaan, ribuan warga Prancis, aktivis, mahasiswa, serta tokoh politik tumpah ruah di Lapangan Republik. Mereka menuntut satu hal: hentikan genosida di Gaza!
Aksi solidaritas besar-besaran ini diserukan oleh organisasi pendukung Palestina, serikat pekerja, dan partai-partai kiri. Tuntutan mereka jelas—akhiri blokade brutal di Gaza, hentikan serangan sekarang juga, dan akui Palestina sebagai negara yang merdeka.
Meski polisi mencatat hanya 9.000 peserta, serikat CGT dan partai kiri “France Insoumise” menegaskan jumlah massa membeludak hingga lebih dari 150.000 orang, sebuah gelombang kemarahan yang tak bisa dibungkam.
Tidur di Tenda, Suara Tak Akan Padam
Di tengah suhu dingin malam Paris, puluhan mahasiswa memilih tidur di tenda-tenda sebagai bentuk empati atas penderitaan rakyat Gaza.
“Kami tak akan mundur. Tidur di tenda ini bukan apa-apa dibandingkan penderitaan warga Gaza,” kata Camélia Belghali, mahasiswi seni.
Mereka bukan pembuat onar. Mereka anak-anak muda yang ingin dunia mendengar suara mereka. Namun, suara itu justru dibalas dengan pembungkaman. Pemerintah Prancis terus bungkam. Polisi bahkan melarang bendera Palestina dikibarkan dan mengusir massa dari lapangan.

“Macron Terlibat, Netanyahu Bersalah”
Tokoh politik seperti Rima Hassan, anggota Parlemen Eropa yang pernah ditahan Israel—turut hadir dan menyuarakan perlawanan. “Saatnya pembangkangan sipil. Dunia tak bisa terus diam melihat genosida berlangsung,” tegasnya.
Spanduk bertuliskan “Netanyahu Bersalah, Macron Terlibat” dan “Bebaskan Georges Abdallah” menjadi simbol kemarahan kolektif. Di media sosial, Alma Dufour dari France Insoumise menulis, “Israel membunuh, dan pemerintah kita membungkam suara kami.”
Polisi Terekam Melakukan Kekerasan
Meski aksi berlangsung damai, polisi membalas dengan gas air mata dan pukulan. Video memperlihatkan seorang petugas memukul wajah demonstran, lalu diperingatkan oleh rekannya, “Hati-hati, ada kamera.”
Kekerasan ini makin menyulut amarah publik.
Salah satu pemicu ketegangan sempat muncul ketika seorang warga mengibarkan bendera Israel dari balkon rumahnya. Kerumunan marah, polisi sigap mencegah bentrokan.
Paris Bicara, Dunia Harus Mendengar
Aksi ini berlangsung sebelum eskalasi terbaru antara Israel dan Iran. Namun pesan dari Paris sudah jelas: dunia tak bisa terus berdiam diri. Genosida bukan isu regional, ini adalah panggilan nurani global.