Pasukan Israel kembali melancarkan serangkaian serangan ke berbagai kota dan desa di Tepi Barat, sementara kelompok pemukim Yahudi melakukan kekerasan brutal terhadap warga Palestina di dekat Kota Hebron, selatan wilayah tersebut.

Di kota Ramin, sebelah timur Tulkarm, pasukan Israel menyisir jalan-jalan utama, terutama di sekitar area pemakaman, terminal angkutan umum, dan Jalan Wadi. Mereka menyerbu kafe-kafe dan toko-toko, menahan sejumlah pemuda dan menginterogasi mereka di tempat. Para pedagang dipaksa menutup usaha mereka di bawah todongan senjata.

Sementara itu, di Kota Tua Nablus, pasukan Israel menggerebek rumah-rumah warga. Penembak jitu ditempatkan di area strategis, dan kendaraan militer berpatroli di jalanan sebelum akhirnya mundur ke arah timur kota.

Kekerasan juga meletus di wilayah Jenin, terutama di kota-kota sekitar seperti Yabad di selatan dan Silat al-Harithiya di barat. Menurut saksi mata, pasukan infanteri Israel masuk dari berbagai arah ke Yabad, menyisir kawasan sekolah dan barat kota, sementara drone pengintai beterbangan di udara. Bentrokan meletus antara warga dan pasukan pendudukan, dalam situasi yang terus berulang hampir setiap pekan.

Di Silat al-Harithiya, laporan menyebutkan terjadi baku tembak antara pasukan Israel dan pejuang Palestina.

Pemukim Brutal, Warga Diserang, Ternak Disiksa

Di Hebron, tiga warga Palestina mengalami luka-luka setelah diserang oleh pemukim Israel. Dua di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit akibat pukulan brutal yang diterima.

Aktivis dokumentasi pelanggaran HAM menyebutkan bahwa pemukim dari permukiman ilegal Givat Ma’on menyerang para penggembala di desa Tuwana timur Yatta. Mereka memukuli para penggembala dan menyerang ternak mereka hingga menyebabkan cedera dan keguguran pada sejumlah hewan.

Serangan lain juga terjadi di kawasan Khirbet Khillet al-Dabaa, juga bagian dari desa Tuwana. Salah satu warga dipukul menggunakan tongkat hingga mengalami luka di wajah dan harus dirawat di rumah sakit.

Ironisnya, pasukan Israel justru tiba di lokasi untuk melindungi para pemukim, bukan korban. Beberapa warga Palestina malah ditahan, dan dua orang di antaranya ditangkap.

Ratusan Serangan, Ribuan Korban

Menurut data resmi dari Otoritas Palestina untuk Perlawanan terhadap Tembok dan Permukiman, sepanjang April lalu saja, pemukim Israel telah melakukan 341 serangan di Tepi Barat, mulai dari penembakan, perusakan rumah dan ladang, pencabutan pohon, hingga perampasan harta milik warga.

Di tengah genosida yang berlangsung di Gaza, militer Israel dan pemukim Yahudi justru meningkatkan eskalasi serangan mereka di Tepi Barat, termasuk Al-Quds (Yerusalem Timur). Hasilnya, lebih dari 962 warga Palestina gugur syahid, sekitar 7.000 lainnya luka-luka, dan lebih dari 17.000 orang ditangkap.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel — dengan dukungan penuh Amerika Serikat — telah melancarkan genosida terbuka di Gaza. Lebih dari 172.000 warga Palestina menjadi korban antara syahid dan terluka, mayoritas adalah anak-anak dan perempuan, serta lebih dari 11.000 masih hilang di bawah reruntuhan atau terkubur tanpa nama.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here