Salah satu kapal dalam Armada Kebebasan yang berlayar untuk menembus blokade Gaza diserang Israel di perairan internasional dekat Malta, Selasa malam (1/5). Serangan dilakukan menggunakan drone dan menyebabkan kebakaran hebat di atas kapal.
Koresponden Al Jazeera, Mena Harballo, melaporkan bahwa kapal bernama Al-Dhamir itu tengah dalam pelayaran dari Tunisia menuju Gaza dan membawa 30 aktivis internasional pembela hak asasi manusia.
Menurut juru bicara Armada Kebebasan, dua drone menyerang kapal saat sedang berlabuh di perairan internasional, puluhan mil dari pantai Malta. Salah satu drone menghantam generator listrik, memicu kebakaran di bagian depan kapal dan merusak sebagian strukturnya.
Meski serangan itu menyebabkan kerusakan serius, tidak ada korban jiwa dilaporkan. Para aktivis dikonfirmasi dalam keadaan selamat.Video yang diunggah oleh penyelenggara Armada Kebebasan menunjukkan kobaran api melalap kapal tersebut.
Kapal Tenggelam, Sinyal Darurat Diabaikan
Koalisi Armada Kebebasan mengonfirmasi kepada CNN bahwa kapal kini mulai tenggelam. Kapal sempat mengirim sinyal darurat, namun hanya otoritas Siprus Selatan yang merespons dengan mengirim kapal penyelamat.
Rencananya, sejumlah aktivis dari Malta juga akan bergabung dari titik pertemuan kapal. Kapal tersebut juga dijadwalkan membawa bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar menuju Gaza yang masih diblokade Israel.
Penyelenggara mengungkapkan bahwa kapal sempat tertahan di perairan internasional karena kendala teknis, termasuk persoalan asuransi. Serangan terjadi ketika kapal belum mendapat izin untuk merapat ke pelabuhan.
Para aktivis berencana memprotes pemerintah Malta karena tidak menanggapi panggilan darurat serta menolak memberi izin sandar.
Tahun lalu, Koalisi Armada Kebebasan juga mengumumkan pelayaran bantuan dari beberapa negara, termasuk Turki dan Libya, menuju Gaza. Israel telah berulang kali mengancam akan menggunakan kekerasan terhadap kapal-kapal yang mencoba mendekati Gaza.
Pada 2010, Israel pernah menyerang kapal Mavi Marmara, bagian dari Armada Kebebasan, di perairan internasional dekat Palestina. Serangan itu menewaskan 10 relawan asal Turki dan menyebabkan puluhan lainnya ditangkap.