Sedikitnya 22 warga Palestina dilaporkan syahid akibat serangan udara Israel yang terus menggempur permukiman di Jalur Gaza sejak Selasa (8/4) dini hari. Informasi ini disampaikan oleh sumber medis Palestina kepada Al Jazeera.
Lima warga Palestina dilaporkan syahid dalam serangan udara Israel yang menghantam sebuah rumah di proyek perumahan Beit Lahia, Gaza Utara. Jurnalis Al Jazeera melaporkan bahwa beberapa area yang menjadi target sebelumnya telah diklasifikasikan Israel sebagai “zona aman”.
Di Kota Khan Younis, warga Palestina menggelar prosesi pemakaman jurnalis Ahmad Mansour, yang syahid akibat luka bakar serius setelah tenda wartawan tempatnya bertugas diserang Israel pada Minggu lalu. Serangan itu terjadi di dekat Kompleks Medis Nasser dan menyebabkan dua orang syahid serta beberapa lainnya terluka.
Media sosial beredar video mengerikan yang menunjukkan detik-detik Ahmad Mansour terbakar hidup-hidup dalam serangan di tenda wartawan tersebut pada Senin dini hari.
Dalam perkembangan sebelumnya, tiga warga Palestina juga dilaporkan syahid di Gaza Utara akibat serangan udara Israel yang menghantam kerumunan warga sipil di sekitar “Persimpangan Keamanan Umum” di barat laut Kota Gaza. Serangan lain di permukiman Zeitoun dan Jabalia menewaskan lima warga Palestina dan melukai sejumlah lainnya.
Dua korban syahid lainnya dilaporkan akibat tembakan artileri Israel yang menghantam Jalan al-Nazzaz di kawasan Shuja’iyya, Gaza Timur. Sementara itu, di Gaza Barat, satu warga Palestina syahid dan beberapa lainnya terluka akibat serangan di dekat Menara al-Wahda.
Krisis Kesehatan MemburukKementerian Kesehatan Gaza meluncurkan seruan darurat akibat kekurangan obat-obatan dan perlengkapan medis yang semakin parah di rumah sakit. Penutupan terus-menerus di semua perlintasan memperparah kondisi layanan kesehatan dan menghentikan operasi bedah, terutama di tengah lonjakan korban luka akibat serangan Israel.
Sementara itu, juru bicara PBB Stéphane Dujarric mengatakan sekitar 400 ribu orang terpaksa mengungsi kembali dalam tiga pekan terakhir sejak Israel melanjutkan agresinya. Jumlah ini setara dengan satu dari lima penduduk Gaza.
“Tidak ada jaminan keselamatan maupun perlindungan untuk para pengungsi. Ini adalah tanggung jawab Israel sebagai kekuatan pendudukan,” ujar Dujarric.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah melakukan genosida di Gaza yang menewaskan dan melukai lebih dari 166 ribu warga Palestina, mayoritas adalah anak-anak dan perempuan, serta menyebabkan lebih dari 11 ribu orang hilang.