Spirit of Aqsa-– Jumlah jurnalis yang gugur syahid dalam agresi militer Israel di Jalur Gaza terus bertambah. Kantor Media Pemerintah Gaza pada Senin (7/4) mengumumkan bahwa total jurnalis yang syahid sejak dimulainya serangan pada 7 Oktober 2023 telah mencapai 210 orang.
Peningkatan jumlah korban ini terjadi setelah pasukan pendudukan Israel membombardir tenda wartawan di dekat Rumah Sakit Nasser, Khan Younis. Serangan tersebut menewaskan jurnalis Helmi Al-Faqaawi dari kantor berita “Palestina Today” dan melukai sedikitnya sembilan jurnalis lainnya.
Kantor Media Gaza mengecam keras pembunuhan jurnalis Palestina dan menyerukan kepada Federasi Jurnalis Internasional, Federasi Jurnalis Arab, serta organisasi pers global lainnya agar turut mengecam “kejahatan sistematis terhadap wartawan dan pekerja media di Gaza.”
Pernyataan itu juga menegaskan bahwa pendudukan Israel, bersama pemerintah Amerika Serikat serta negara-negara yang terlibat dalam genosida seperti Inggris, Jerman, dan Prancis, bertanggung jawab penuh atas kejahatan biadab ini.
Dalam pernyataan terpisah, Serikat Nasional Jurnalis Maroko turut menyampaikan belasungkawa atas syahidnya rekan mereka, Helmi Al-Faqaawi, yang gugur dalam kondisi terbakar saat menjalankan tugas peliputan. Serikat menyebut kematiannya sebagai bukti nyata atas “kebiadaban Zionis yang melampaui seluruh konvensi hak asasi manusia dan hukum kemanusiaan internasional.”
Mereka juga menyerukan tindakan nyata dan segera untuk melindungi para jurnalis, serta meminta pertanggungjawaban komunitas internasional—terutama Dewan Keamanan PBB—yang selama ini dibungkam oleh veto Amerika Serikat, sehingga gagal melindungi warga sipil dan insan pers.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel terus menggempur Gaza dalam apa yang disebut warga Palestina sebagai perang pemusnahan, yang telah menewaskan dan melukai lebih dari 165 ribu warga, mayoritas anak-anak dan perempuan. Lebih dari 11 ribu orang juga dilaporkan hilang, sementara kelaparan akut terus melanda wilayah yang terkepung itu.
Sumber: Al Jazeera