Dua warga Palestina gugur syahid akibat serangan drone Israel di Gaza, sementara Kementerian Kesehatan di wilayah tersebut melaporkan 15 korban syahid dalam 24 jam terakhir. Dengan demikian, jumlah warga Palestina yang gugur syahid sejak gencatan senjata mulai berlaku pada 19 Januari 2025 telah melebihi 150 orang.

Menurut laporan Al Jazeera, satu warga Palestina gugur akibat serangan drone di kawasan Duar Kuwait, Gaza selatan, sementara serangan lainnya di Juhor ad-Dik, Gaza tengah, menewaskan seorang lainnya. Selain itu, tank-tank Israel melepaskan tembakan ke wilayah timur Khan Younis.

Kementerian Kesehatan Gaza mencatat bahwa sejak 7 Oktober 2023, agresi Israel telah menewaskan 48.572 orang dan melukai 112.032 lainnya. Serangan kemarin juga menewaskan 10 warga Palestina, termasuk 9 pekerja kemanusiaan di Beit Lahia, Gaza utara.

Sejak gencatan senjata 19 Januari, lebih dari 150 warga Palestina telah dibunuh Israel, dengan 40 korban dalam dua minggu terakhir. Meskipun perjanjian gencatan senjata masih berlaku, militer Israel mengakui telah menembak warga di beberapa wilayah Gaza dengan alasan keamanan.

Sementara itu, negosiasi tahap kedua gencatan senjata antara Hamas dan Israel masih berlangsung di Doha, Qatar. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghambat perundingan dengan menunda kewajiban kemanusiaan yang disepakati dalam perjanjian sebelumnya dan hanya berfokus pada pembebasan sandera Israel di Gaza.

Hamas menegaskan komitmennya terhadap gencatan senjata dan mendesak Israel untuk mematuhinya. Dengan dukungan penuh Amerika Serikat, agresi Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menyebabkan lebih dari 160 ribu warga Palestina gugur atau terluka, dengan mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 14 ribu lainnya masih hilang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here