Spirit of Aqsa- Hamas kembali menegaskan penolakannya terhadap pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai rencana pengusiran rakyat Palestina dari Jalur Gaza dengan dalih rekonstruksi.

Hamas menyebut pernyataan Trump sebagai rasis dan seruan untuk pembersihan etnis yang bertujuan menghapuskan perjuangan Palestina serta mengingkari hak-hak nasional rakyat Palestina yang tidak dapat diganggu gugat.

Gerakan ini menegaskan bahwa rencana pengusiran rakyat Palestina dari Gaza tidak akan berhasil dan akan menghadapi perlawanan dari sikap bersatu rakyat Palestina, dunia Arab, serta negara-negara Islam yang menolak segala bentuk pemindahan paksa.

Dalam pernyataannya kepada wartawan di atas pesawat kepresidenan, Trump mengklaim bahwa dirinya berkomitmen untuk membeli dan menguasai Jalur Gaza. Ia juga menyatakan bahwa tidak ada lagi yang tersisa untuk kembali di Gaza dan menyebut wilayah itu sebagai tempat yang sama sekali tidak aman, merujuk pada kehancuran akibat serangan udara Israel.

Pada 4 Februari lalu, Trump dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih, mengungkapkan niat AS untuk menguasai Jalur Gaza setelah seluruh penduduknya dipindahkan ke negara lain.

Sejak 25 Januari, Trump gencar mempromosikan rencana pengusiran warga Palestina di Gaza ke negara-negara tetangga seperti Mesir dan Yordania. Namun, kedua negara tersebut telah menolak rencana ini, diikuti oleh negara-negara Arab lainnya serta berbagai organisasi regional dan internasional.

Sumber: Laman Resmi Hamas

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here