Spirit of Aqsa- Seorang remaja Palestina gugur syahid dan dua lainnya terluka akibat tembakan Israel, sementara pemukim ilegal Yahudi melancarkan serangkaian serangan yang menargetkan kota-kota dan properti milik warga Palestina di Tepi Barat.

Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan, Ahmad Rashid Rashdi Jazar (14 tahun) gugur syahid akibat tembakan pasukan Israel di Sebastia, barat laut Nablus.

Sebelum pengumuman itu, Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan, tim medisnya membawa seorang korban dengan luka tembak di dada ke rumah sakit dari kota Sebastia, akibat serangan pemukim.

Di kota Sinjel, utara Ramallah, pemukim Israel menyerang warga Palestina dengan membakar empat kendaraan dan melempari empat rumah dengan batu. Warga setempat berkumpul untuk melawan serangan tersebut, tetapi tidak ada intervensi dari pasukan Israel, dan tidak dilaporkan adanya korban luka.

Serangan Pemukim Israel

Televisi Palestina melaporkan bahwa pemukim, dengan perlindungan pasukan Israel, menyerang kendaraan milik warga Palestina dan menutup beberapa jalan di Tepi Barat. Serangan tersebut menargetkan kota Jinsafut di timur Qalqilya, Ain Sinya, dan Sinjel di utara Ramallah, serta kendaraan Palestina di pos pemeriksaan Jaba di utara Yerusalem yang diduduki.

Radio Suara Palestina juga melaporkan bahwa serangan pemukim menargetkan kota Turmus Ayya dan Deir Ammar, di utara dan barat Ramallah.

Di selatan Tepi Barat, Bulan Sabit Merah Palestina mengonfirmasi bahwa mereka membawa dua korban ke rumah sakit, satu remaja (17 tahun) dengan luka tembak di tangan, dan seorang anak (11 tahun) yang terluka dalam bentrokan di kota Idhna.

Saksi mata menyebutkan bahwa pasukan Israel menggerebek kota tersebut selama dua jam sebelum mundur, memicu bentrokan yang melibatkan tembakan peluru tajam, peluru karet, dan gas air mata.

Protes di Tengah Pembebasan Tahanan

Sementara itu, ratusan keluarga tahanan Palestina berkumpul di dekat Penjara Ofer, Tepi Barat, menunggu pembebasan 90 tahanan, sebagian besar wanita dan anak-anak, sebagai bagian dari tahap pertama kesepakatan gencatan senjata, di tengah suasana penuh kegembiraan.

Namun, pasukan Israel menyerang ratusan warga Palestina yang berkumpul di Beitunia, barat Ramallah, yang menunggu pembebasan tahanan. Gas air mata ditembakkan dari senjata dan drone yang melayang di atas kerumunan.

Ekskalasi Kekerasan di Tepi Barat

Seiring dengan genosida yang berlangsung di Gaza, pasukan Israel memperluas operasinya di Tepi Barat dan meningkatkan serangan oleh pemukim. Menurut data resmi Palestina, aksi ini telah menyebabkan gugurnya 859 warga Palestina, melukai sekitar 6.700 lainnya, dan menangkap 14.300 orang.

Dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat, Israel sejak 7 Oktober 2023 melakukan genosida di Gaza, menyebabkan lebih dari 157 ribu korban jiwa dan luka-luka, mayoritas anak-anak dan wanita. Lebih dari 11 ribu lainnya masih hilang, sementara kerusakan besar-besaran, kelaparan, dan krisis kemanusiaan membunuh puluhan anak dan lansia, menjadikannya salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.

Sumber: Al Jazeera, Anadolu Agency

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here