Spirit of Aqsa- Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, menyerukan perluasan operasi militer di Tepi Barat yang diduduki, dengan meminta pergeseran strategi dari “bertahan ke menyerang.”
Hal ini disampaikan dalam pertemuannya dengan para pemimpin pemukim di Tepi Barat, menyusul serangan oleh pejuang Palestina yang menewaskan tiga warga Israel dan melukai delapan lainnya di dekat permukiman Kedumim, Tepi Barat utara, pada Senin. Sebelumnya, Smotrich juga menyerukan tindakan genosida dan pembersihan etnis di Jenin dan Nablus, sembari memperingatkan bahwa bergantung pada Otoritas Palestina untuk keamanan akan membawa konsekuensi tragis.
Dalam unggahannya di platform X, Smotrich menulis, “Di Yudea dan Samaria (Tepi Barat), sebagaimana di arena lainnya, kita harus beralih dari bertahan ke menyerang dan melancarkan operasi besar-besaran di sarang-sarang militan hingga mereka hancur total.”
Ia juga menyampaikan kepada para pemimpin wilayah bahwa, atas permintaannya, rapat Dewan Keamanan Kabinet (kabin) yang diadakan hari ini akan membahas langkah-langkah untuk mengeliminasi “terorisme” di Yudea dan Samaria.
Siang ini, Selasa, rapat kabin yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berlangsung untuk membahas perkembangan di Tepi Barat serta kemungkinan kesepakatan pertukaran tahanan dan gencatan senjata di Gaza.
Pada Senin malam, Netanyahu juga melakukan evaluasi situasi di Tepi Barat bersama Menteri Pertahanan, Kepala Staf Militer, Direktur Badan Keamanan Umum, Sekretaris Militer Perdana Menteri, dan pejabat keamanan lainnya.
Dalam pertemuan tersebut, Netanyahu menyetujui operasi untuk menangkap para pelaku serangan dan membawa mereka ke pengadilan, serta serangkaian tindakan ofensif dan defensif lainnya di Tepi Barat, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Sumber: Anadolu Agency