Spirit of Aqsa- Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel telah melakukan dua pembantaian di Gaza dalam 48 jam terakhir, dengan 12 korban syahid dan 41 terluka. Sejak Rabu dini hari, serangan udara Israel di berbagai wilayah Gaza telah menyebabkan 32 warga Palestina gugur, termasuk anak-anak.

Jurnalis Al Jazeera melaporkan enam warga Palestina, termasuk tiga anak dan dua wanita, gugur dalam serangan udara yang menghantam sebuah rumah di lingkungan Shujaiya, Gaza Timur. Beberapa korban terluka dan dirawat di Rumah Sakit Al-Ma’madani. Tim penyelamat terus mencari korban yang masih terjebak di lokasi.

Saksi mata menyebutkan bahwa sebuah apartemen milik keluarga Al-Suweirki hancur akibat serangan udara Israel, menewaskan dan melukai sejumlah penghuni, termasuk anak-anak. Ambulans Palestina, dengan bantuan warga setempat, mengevakuasi para korban dari rumah sakit yang juga menjadi target serangan di Kota Gaza.

Pasukan pendudukan Israel juga menghancurkan beberapa bangunan di Beit Lahia dan Kamp Jabalia di Gaza Utara, serta menargetkan area sekitar Rumah Sakit Kamal Adwan. Di Kamp Al-Bureij, Gaza Tengah, dua warga, termasuk seorang anak, gugur dalam serangan yang menghantam rumah di kamp yang menampung keluarga pengungsi.

Di Khan Younis, Gaza Selatan, empat warga Palestina gugur dan beberapa lainnya terluka dalam serangan yang menargetkan sekelompok warga. Para korban dilarikan ke Rumah Sakit Nasser.

Jumlah Korban Meningkat
Kementerian Kesehatan Gaza mengonfirmasi bahwa dalam 48 jam terakhir, dua pembantaian dilakukan terhadap keluarga-keluarga di Gaza, dengan total korban syahid mencapai 45.553 orang dan 108.379 terluka sejak 7 Oktober 2023.

Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Basal, menyatakan bahwa 90% rumah di Gaza Utara telah hancur total akibat agresi Israel. Tim medis dan pertahanan sipil tidak mampu memberikan layanan, termasuk evakuasi jenazah, di wilayah tersebut.

Hujan deras yang disertai angin dingin dalam dua hari terakhir juga membanjiri lebih dari 1.500 tenda pengungsi di Gaza. Kedalaman air di beberapa tenda mencapai 30 cm, menyebabkan banyak pengungsi kedinginan dan kehilangan barang-barang mereka.

Dengan dukungan Amerika Serikat, Israel sejak 7 Oktober 2023 terus melakukan genosida di Gaza, menewaskan lebih dari 145.000 orang, termasuk anak-anak dan lansia, di tengah kehancuran besar dan krisis kelaparan. Pengadilan Kriminal Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Sumber: Al Jazeera, Anadolu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here