Puluhan warga Palestina syahid akibat serangan udara Israel di berbagai wilayah Jalur Gaza sejak Ahad (1/12). Di tengah situasi darurat, keluarga-keluarga yang terjebak dalam pengepungan memohon bantuan makanan, sementara Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan penggunaan senjata terlarang yang menyebabkan “jasad menguap.”

Serangan Udara dan Korban Jiwa Sumber medis melaporkan kepada Al-Jazeera bahwa 24 warga Palestina syahid dalam serangan udara Israel di berbagai wilayah Gaza sejak dini hari.

– Kota Gaza: Tiga warga Palestina syahid dalam serangan di Jalan Al-Wahda, dan satu orang lagi tewas dalam serangan di Distrik An-Nasr.

– Khan Younis: Seorang warga syahid dan lainnya terluka dalam serangan di timur kota, sementara empat lainnya, termasuk seorang anak, syahid dalam serangan di Joura Al-Lout.

Jurnalis Maysarah Salah dari Jaringan Berita Quds juga syahid akibat luka tembak oleh pasukan Israel di Gaza Utara. Dengan ini, total 192 jurnalis syahid sejak agresi dimulai pada 7 Oktober 2023.

Pengepungan dan Kondisi Darurat

Pasukan Israel terus mengepung rumah-rumah warga Gaza, memblokade akses makanan dan obat-obatan. Banyak keluarga melaporkan kelaparan dan keputusasaan.

Senjata Terlarang dan “Jasad yang Menguap”

Direktur Kementerian Kesehatan Gaza, Dr. Munir Al-Bursh, menyebut Israel menggunakan senjata terlarang internasional yang menyebabkan jasad korban “menguap.” Ia juga mencatat adanya korban dengan wajah dan dada yang hancur, serta luka bakar yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Dr. Al-Bursh menyerukan investigasi internasional atas penggunaan senjata ini, menyebut bahwa Israel tengah melakukan “pembersihan etnis dan pembantaian massal” terutama di Gaza Utara.

Ia juga menyoroti kekurangan tenaga medis, larangan masuknya obat-obatan, dan kondisi lebih dari 10 ribu korban luka yang sebagian besar meninggal di jalanan akibat minimnya fasilitas.

Operasi Al-Qassam

Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, merilis rekaman penyergapan kompleks terhadap tentara Israel pada 22 November di Rafah. Dalam serangan terbaru, mereka menghancurkan tank Merkava dan buldoser D9 dengan alat peledak di Gaza Utara, menewaskan pasukan Israel di dalamnya.

Bencana Kemanusiaan

Sejak 7 Oktober 2023, Israel didukung penuh oleh Amerika Serikat, telah menewaskan lebih dari 149 ribu warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak.

Sebanyak 11 ribu orang masih hilang, di tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang menewaskan puluhan anak dan lansia, menjadikannya salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.

Meskipun ada seruan dari PBB dan Mahkamah Internasional untuk menghentikan agresi dan memperbaiki kondisi kemanusiaan, Israel terus mengabaikan keputusan tersebut.

Sumber: Al-Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here