Spirit of Aqsa- Pakar militer Mayor Jenderal Mohammad Al-Samadi menyatakan, video terbaru yang dirilis Brigade Al-Qassam menunjukkan kerasnya pertempuran darat di Kamp Jabalia, utara Jalur Gaza. Al-Samadi mengatakan, pejuang Gaza akan unggul dengan dukungan kuat dari masyarakat setempat.

Dalam wawancaranya dengan Al Jazeera, Al-Samadi menjelaskan bahwa video yang menampilkan serangan ke gedung tempat tentara Israel berlindung menggunakan rudal anti-bunker, diikuti dengan peledakan bom terhadap tentara yang melarikan diri ke tank “Merkava,” menggambarkan karakter pertempuran di Jabalia.

Al-Samadi menyebutkan bahwa tank kurang efektif di area perkotaan dan lorong sempit, yang lebih cocok untuk infanteri guna menyisir lokasi setelah bombardir. Ia menambahkan, kelompok perlawanan memanfaatkan reruntuhan bangunan sebagai “benteng,” sementara militer Israel tetap bertekad menyisir daerah tersebut, yang telah menjadi salah satu area paling sering diserang dalam sejarah sebagai upaya menghukum penduduk.

Al-Samadi menegaskan bahwa operasi militer Israel di Jabalia lebih bersifat politis tanpa tujuan militer jelas. Ia menuding Israel berupaya mengosongkan wilayah itu dari penduduk, bahkan menangkap mereka yang selamat dari serangan.

Pada 6 Oktober lalu, militer Israel mengumumkan dimulainya operasi baru di Jabalia dengan alasan mencegah Hamas memperkuat diri. Sementara itu, surat kabar *Yedioth Ahronoth* melaporkan bahwa operasi tersebut akan berlangsung sekitar enam bulan, dan tentara Israel menerapkan “versi terbatas” dari apa yang dikenal sebagai “Rencana Para Jenderal.”

Menurut Al-Samadi, meski sudah sebulan operasi berlangsung dan diikuti pengerahan tiga brigade, termasuk Brigade Givati serta dukungan udara dan artileri, serangan dari kelompok perlawanan tetap tak mereda. Baru-baru ini, Brigade Kfir (Brigade 900) juga dikirim ke Jabalia, bergabung dengan Brigade Givati dan Brigade lapis baja (401) setelah Brigade (460) ditarik.

Al-Samadi menyatakan bahwa operasi ini menguras militer Israel, sementara perlawanan menunjukkan ketangguhan luar biasa, terutama dengan taktik baru yang mengubah peluru Israel menjadi bom berkekuatan tinggi. Perlawanan juga berhasil menipu pasukan Israel dengan taktik peledakan di daerah reruntuhan yang sulit dideteksi, menyebabkan korban terus-menerus di pihak militer Israel.

Al-Samadi menyimpulkan bahwa “ketangguhan luar biasa dari perlawanan dan dukungan masyarakat membuat mereka unggul dalam kemampuan bertahan melawan tentara Israel.”

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here