Spirit of Aqsa- Pasukan Israel melanjutkan serangan ke Kota Jenin dan kamp pengungsinya di Tepi Barat untuk hari keenam berturut-turut. Israel juga menutup Masjid Ibrahimi di Hebron.
Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan dua warga Palestina gugur akibat tembakan Israel di Kafr Dan, sebelah utara Jenin. Dua korban lainnya terluka akibat tembakan di dalam Kamp Jenin. Selain itu, seorang warga syahid dan satu orang lainnya dalam kondisi kritis setelah serangan udara Israel di Silat al-Harithiya, sebelah barat Jenin.
Pasukan Israel mengepung Rumah Sakit Khalil Suleiman dan Rumah Sakit Ibn Sina, menghalangi tim penyelamat, dan melarang mereka masuk ke Kamp Jenin. Seorang penembak jitu Israel juga menargetkan jurnalis, termasuk tim Al Jazeera, di dekat pintu masuk Kamp Jenin.
Pasukan Israel juga menggerebek rumah-rumah warga Palestina, merusak properti mereka selama penggeledahan, dan menangkap dua pemuda di timur Jenin.
Penutupan Masjid Ibrahimi
Hari ini, pasukan Israel menutup Masjid Ibrahimi di Hebron, Tepi Barat selatan, dengan alasan perayaan hari raya Yahudi. Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina menyebut penutupan ini sebagai bagian dari kebijakan pembagian waktu dan ruang, yang telah secara permanen menguasai sekitar 36% dari area masjid.
Kementerian Wakaf menegaskan bahwa Israel menutup Masjid Ibrahimi sepuluh hari dalam setahun dengan alasan hari raya Yahudi, merampas hak umat Islam untuk beribadah dengan bebas dan aman di masjid mereka sendiri, tanpa memedulikan hak dan perasaan umat Islam di hadapan mata dan telinga dunia.
Rabu lalu, pasukan Israel melakukan penggerebekan besar-besaran di Jenin, Tulkarm, dan kamp-kamp pengungsian di daerah tersebut, sebelum akhirnya menarik diri dari Kamp al-Far’a di Tubas pada Kamis pagi dan dari Tulkarm pada malam hari yang sama, sebagai bagian dari operasi yang lebih luas di Tepi Barat.
Bersamaan dengan perang di Gaza, militer Israel memperluas operasinya di Tepi Barat dan meningkatkan serangan pemukim, yang telah menyebabkan 679 warga Palestina syahid, termasuk 150 anak-anak, melukai lebih dari 5.600 orang, dan menahan lebih dari 10.400 orang, menurut data resmi Palestina.