Spirit of Aqsa- Pasukan teroris Israel mundur dari Kota Tulkarm dan dua kamp pengungsinya, yaitu Tulkarm dan Nur Shams, pada Kamis malam (29/8/2024) setelah melakukan serangan brutal selama 48 jam. Serangan itu mengakibatkan empat warga Palestina syahid, sejumlah orang terluka, serta kerusakan besar pada infrastruktur dan properti warga.

Setelah penarikan pasukan Israel, tim dari Palang Merah Palestina dan Pertahanan Sipil berhasil memasuki Kamp Nur Shams, yang selama serangan itu mengalami penggerebekan, pembakaran rumah, penangkapan, dan interogasi lapangan terhadap warga selama berjam-jam.

Saksi mata melaporkan bahwa pasukan Israel menghancurkan jalan-jalan utama, jaringan air dan sanitasi, mencabut tiang-tiang listrik, merobohkan rumah, serta menghancurkan kendaraan.

Tim kota setempat mulai membersihkan puing-puing dan penghalang tanah yang ditinggalkan oleh pasukan Israel, untuk mempersiapkan pemulihan infrastruktur dalam beberapa hari ke depan.

Serangan di Kamp Nur Shams menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur, termasuk jaringan air utama, sanitasi, serta properti warga seperti rumah, toko, dan bangunan komersial. Tidak ada satu jalan pun di dalam kamp yang tidak mengalami kerusakan dan kehancuran.

Rekaman video menunjukkan skala kerusakan yang ditinggalkan oleh pasukan Israel di Jalan Nablus, yang berada di dekat pintu masuk utama kamp dan menjadi pintu masuk timur utama ke kota. Jalan tersebut kini tidak lagi bisa digunakan oleh kendaraan dan warga.

Penggusuran jalan-jalan oleh pasukan Israel menciptakan gundukan tanah yang tinggi, yang menyulitkan warga dan kendaraan, terutama ambulans, untuk memasuki kamp.

Warga menggambarkan serangan ini sebagai yang paling menghancurkan infrastruktur, dalam rangkaian serangan yang semakin meningkat terhadap kamp pengungsi sejak Oktober tahun lalu.

Selama serangan ini, empat pemuda Palestina syahid, termasuk seorang pria lanjut usia bernama Ayyad Mahmoud Abu Al-Hayja (62 tahun) yang ditembak oleh penembak jitu Israel di dalam rumahnya di Kamp Nur Shams dan kemudian dibawa ke rumah sakit. Tiga lainnya adalah Mohammad Samer Jaber (26 tahun), Majd Majed Dawood (21 tahun), dan seorang syahid yang belum diidentifikasi, yang dibunuh oleh pasukan khusus Israel di Kamp Tulkarm. Jenazah mereka ditahan oleh Israel.

Pasukan Israel juga menangkap puluhan pemuda setelah menggerebek rumah-rumah mereka, membawa mereka ke pos pemeriksaan di pinggiran kamp, di mana mereka diinterogasi, disiksa, dan dipukuli. Salah satu pemuda yang ditangkap adalah Mohammad Omar Qassas (27 tahun), yang terluka oleh tembakan Israel di kamp tersebut.

Dalam beberapa jam pertama serangan, dua pemuda terluka akibat serangan drone di kawasan Al-Manshiyah di Kamp Nur Shams.

Pasukan Israel juga menggerebek rumah-rumah warga di Kamp Nur Shams setelah merusak pintu-pintunya, melakukan penggeledahan dengan anjing pelacak, serta merusak properti dan menginterogasi penghuni rumah termasuk anak-anak, perempuan, dan orang tua. Beberapa rumah dijadikan pos militer setelah pemiliknya diusir.

Serangan Israel meluas ke Kota dan Kamp Tulkarm, dengan tambahan pasukan militer, kendaraan, dan buldoser berat yang menghancurkan sejumlah jalan utama di kota, khususnya di sekitar Bundaran Alimi, Bundaran Younis, Jalan Sikka, Bundaran Iktaba, dan Kawasan Aqsa di distrik Shweika. Serangan ini menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur di lokasi-lokasi tersebut.

Infrastruktur di Kawasan Balawna di Kamp Tulkarm juga hancur, sementara drone Israel terus terbang mengawasi kota dan kamp-kamp pengungsi sejak serangan dimulai.

Pasukan Israel mengepung Rumah Sakit Al-Israa dan Rumah Sakit Pemerintah Syahid Thabet Thabet, serta menghalangi dan melarang tim medis untuk menjalankan tugas mereka.

Selama serangan, pasukan Israel menggunakan puluhan kendaraan berat dan buldoser, serta menembakkan peluru kendali drone dan peluru Energa, serta melepaskan tembakan secara masif.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here