Spirit of Aqsa- Ketakutan Israel terhadap meledaknya situasi di Tepi Barat dan kekhawatiran para pejabatnya bahwa Israel sedang duduk di atas “tong mesiu” tidak muncul begitu saja. Rasa cemas itu dipicu oleh kehadiran pusat-pusat perlawanan di kamp-kamp pengungsi yang telah ada sejak Intifada Pertama atau “Intifada Anak-Anak Batu” pada 1987.

Tepi Barat, yang terletak di bagian tengah timur Palestina, adalah wilayah yang tidak direbut Israel saat Nakba 1948. Namun, dalam Perang 1967 yang dikenal sebagai “Naksah”, Israel berhasil menduduki wilayah ini. Hingga kini, operasi militer Israel di Tepi Barat masih terus berlangsung, dan perlawanan Palestina selalu siap menghadapi mereka.

Sejak Rabu (28/8/2024), Israel melancarkan operasi militer besar-besaran di Jenin, Tulkarem, dan Tubas, yang terletak di utara Tepi Barat yang diduduki. Kelompok-kelompok pejuang Palestina menghadang serangan-serangan ini dan melancarkan serangan balasan yang signifikan.

Media resmi Israel menggambarkan operasi militer yang dimulai hari ini sebagai operasi terbesar sejak “Operasi Tembok Pertahanan” pada 2002, dengan melibatkan angkatan udara dan pasukan besar.

Tentara Israel menghentikan seorang wanita untuk memastikan apakah dia berasal dari Tepi Barat, padahal dia adalah pemilik sah tanah itu (Palestina), meskipun berkulit Eropa.

Tentara berlindung di balik kendaraan militer, takut akan serangan dari pejuang perlawanan Palestina.

Penggerebekan di bawah hujan peluru.

Tentara Israel mengarahkan senapan ke segala arah.

Kendaraan militer Israel menggusur tanah karena ketakutan ada bubuk mesiu yang tersembunyi di dalamnya.

Penggerebekan yang tidak menyisakan manusia maupun batu di jalannya.

Tentara teroris menghancurkan segala sesuatu yang mereka lewati.

Tentara merobohkan pintu-pintu rumah untuk menerobos kesucian dan keamanan para penghuninya.

Mereka memasuki kamp-kamp lalu membunuh dan melukai warga sipil.

Mereka memberikan pandangan perpisahan kepada para syuhada yang menjadi sasaran serangan tentara Israel selama penggerebekan.

Dari sini mereka masuk, dan dari sini mereka akan keluar, meninggalkan syuhada, luka, kerusakan, dan kehancuran berulang kali. Tapi, apakah ada manfaatnya?!

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here