Spirit of Aqsa- Militer Israel melakukan dua pembantaian baru di wilayah utara dan tengah Jalur Gaza pada Kamis dini hari (22/8/2024). Teroris Israel juga terus menargetkan pengungsi di daerah yang mereka klaim sebagai zona aman.
Pada Kamis pagi, pesawat tempur Israel membombardir rumah keluarga Hamouda di Beit Lahia, utara Gaza, yang menewaskan 11 orang, termasuk anak-anak.
Tim pertahanan sipil melaporkan bahwa banyak korban luka dan hilang masih berada di bawah puing-puing selama berjam-jam, dan rekaman video menunjukkan seorang anak perempuan berhasil diselamatkan dalam keadaan hidup. Rekaman yang disebarkan di media sosial juga menunjukkan bahwa di antara korban terdapat seorang bayi.
Serangan udara di Beit Lahia ini terjadi beberapa jam setelah serangan serupa terhadap sebuah apartemen di Tel Zaatar, kamp pengungsi Jabalia di utara Gaza, yang mengakibatkan sejumlah korban tewas dan terluka.
Di wilayah tengah Gaza, koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa enam orang tewas dan empat lainnya terluka dalam serangan udara Israel terhadap rumah keluarga Dabaki di kamp pengungsi Maghazi pada dini hari.
Menurut stasiun TV Al-Aqsa, di antara korban tewas terdapat jurnalis dari Al-Quds TV, Husam Dabaka, bersama istri dan beberapa anaknya.
Bersamaan dengan itu, pesawat Israel juga melancarkan serangan di timur kamp pengungsi Bureij, wilayah tengah Gaza.
Sumber medis mengatakan kepada Al Jazeera bahwa total 22 orang telah tewas dalam serangan udara Israel terhadap rumah-rumah penduduk di Gaza sejak pagi hari ini.
Penargetan Pengungsi
Dalam perkembangan lainnya, Al-Aqsa TV melaporkan bahwa militer Israel menembaki tenda-tenda pengungsi di Mawasi Al-Qarara, barat laut Khan Younis, selatan Gaza, pada pagi hari.
Serangan ini terjadi sehari setelah serangan terhadap kamp pengungsi di kota Bani Suheila, timur Khan Younis, yang menewaskan dua anak dan lima wanita, serta melukai beberapa orang lainnya.
Di Khan Younis juga, koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa seorang wanita dan anaknya tewas dalam serangan Israel terhadap rumah mereka di kota Al-Fukhari, timur kota tersebut pada pagi hari ini.
Kemarin, pasukan Israel menyerang sekolah Salahuddin di barat Gaza, yang menyebabkan tujuh orang tewas dan puluhan lainnya terluka. Mereka adalah pengungsi yang berlindung di sekolah tersebut.
Direktur Kantor Media Pemerintah di Gaza, Ismail Thawabteh, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa sekolah Salahuddin adalah pusat pengungsian kesepuluh yang dibom oleh militer Israel sejak awal Agustus. Ini menjadikan total pusat pengungsian dan evakuasi yang menjadi target Israel sejak awal perang mencapai 177 lokasi.
Sementara militer Israel mengklaim bahwa sekolah tersebut digunakan oleh Hamas, gerakan tersebut menegaskan bahwa “pengeboman brutal terhadap sekolah itu adalah bagian dari genosida di Gaza, dan menunjukkan kebijakan pemerintah ekstremis Zionis yang sengaja menargetkan warga sipil di pusat-pusat pengungsian.”
Di Rafah, selatan Gaza, militer Israel pagi ini menghancurkan gedung-gedung hunian di bagian barat kota tersebut, menurut laporan Al-Aqsa TV.
Koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa serangan Israel kemarin di berbagai wilayah Gaza yang terblokade menyebabkan 53 warga Palestina tewas.
Militer Israel melaporkan bahwa mereka telah mengebom 30 target di seluruh Gaza, termasuk terowongan, tempat peluncuran roket, dan pos pengamatan, serta mengklaim telah membunuh puluhan pejuang Palestina kemarin.
Menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza, jumlah korban tewas akibat agresi Israel di Gaza meningkat menjadi 40.223 orang, dengan 92.981 orang terluka, serta lebih dari 10.000 orang hilang.