Spirit of Aqsa- Pada hari pertama Idul Adha, dari halaman Masjid Al-Aqsa, kesedihan menyelimuti warga Al-Quds karena kehancuran dan genosida yang terjadi di Gaza.
“Suasana hari raya tidak ada kebahagiaan, selama warga Gaza tidak bahagia, kami juga tidak bahagia. Kebahagiaan kami akan hadir dengan kemenangan warga Gaza saat pembunuhan dan perang berhenti. Jika bukan karena ini adalah hari raya Allah, kami tidak akan keluar. Kami datang hanya untuk salat,” Murabitha Al-Quds, Fatima Khader, dikutip Aljazeera Mubasher, Selasa (18/6/2024).
Fatima menyampaikan pesan kepada warga Gaza, “Salam untuk hatimu Gaza, salam untuk jiwamu, Gaza yang tercinta, di hati dan jiwa serta nadi, salam untuk anak-anaknya, dan salam untuk orang tuanya serta semua yang ada di sana. Saya berdoa untuk Gaza dari seluruh hati saya.”
Warga Al-Quds lainnya, Aya Amro, menambahkan, “Kami senang dengan jumlah orang yang masuk ke Al-Aqsa meskipun ada pembatasan di pintu masuk. Ini adalah tahun kedua berturut-turut kami membatalkan semua bentuk perayaan Idul Adha di Al-Aqsa, dan kami memakai pakaian hitam karena situasi yang sedang terjadi di negara ini.”
Murabitha Asma Shuyoukh juga menyatakan hal yang sama, menegaskan tidak adanya suasana perayaan Idul Adha seperti tahun-tahun sebelumnya, dari halaman Masjid Al-Aqsa sejak dimulainya agresi di Gaza. Ia menjelaskan, “Tidak mungkin ada suasana hari raya atau kegembiraan, setiap hari ada syuhada di Gaza, pengeboman rumah, dan pengusiran warga. Al-Aqsa bersedih atas apa yang terjadi di Gaza.”
Warga Al-Quds lainnya, Hamza Al-Afghani, berharap kemenangan dan kelegaan segera bagi warga Gaza, serta agar perang di wilayah tersebut segera berakhir, sehingga kebahagiaan bisa kembali ke tanah air yang teraniaya.
Menurut Dewan Wakaf Islam di Al-Quds, jumlah jamaah pada salat Idul Adha tahun ini di Masjid Al-Aqsa mencapai sekitar 40.000 orang, dibandingkan dengan 150.000 jamaah pada tahun sebelumnya.
Pada pagi hari Minggu, pasukan pendudukan Israel menyerang jamaah dalam perjalanan menuju dan keluar dari Masjid Al-Aqsa, serta melarang puluhan orang untuk masuk dan melaksanakan salat Idul Adha.
Sejak 7 Oktober lalu, otoritas pendudukan memberlakukan lebih banyak pembatasan di Al-Quds, khususnya di Masjid Al-Aqsa, dengan menempatkan barikade di lorong-lorong Kota Tua dan melarang ribuan jamaah untuk masuk ke masjid untuk melaksanakan salat, bersamaan dengan intensifikasi serangan terhadap mereka.