Spirit of Aqsa– Ribuan massa berkumpul berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat mengutuk genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza, Sabtu (1/6/2024). Mereka juga menyerukan masyarakat Indonesia memboikot seluruh produk yang mendukung Israel.
“Boikot produk pendukung Israel sampai bangkrut,” kata orator, Eric Yusuf, dari mobil komando.
“Boikot produk-produk AS yang ada di Indonesia! Kalau kita pakai atau makan produk-produk itu, sama saja kita makan darah saudara-saudara kita di Palestina. Dunia sudah tidak percaya dengan AS dan Eropa. Negara-negara tersebut sudah tidak punya rasa perikemanusiaan,” lanjutnya.
Selain itu, massa juga menyerukan boikot semua produk pro Israel. Mereka membawa dan mengenakan sejumlah atribut Palestina, mulai dari bendera, bandana, topi, syal, spanduk dan lainnya.
Para peserta aksi secara sukarela bersama berkumpul dan menggaungkan seruan bebaskan Palestina yang saat ini terus digempur oleh Zionis Israel.
Aksi kali ini juga mengajak semua mata melihat Rafah, kota yang saat ini terus digempur yang mengakibatkan anak-anak, wanita dan warga tak berdaya mati dibantai oleh Zionis.
“Fa’tabiru ya ulil absar (Maka ambillah (atas kejadian itu) untuk menjadi pelajaran wahai orang-orang yang punya penglihatan). Ayat ini selaras dengan serua All Eyes on Rafah,” seru Ustadz Deden Mahyaruddin saat menyampaikan orator.
“Untuk melihat kekejaman Israel cukup pakai mata saja. Maka Surah Al-Mujadilah ayat 2 selaras dengan All Eyes on Rafah,” lanjutnya.
Koordinator Aksi Bela Palestina Bachtiar Nasir menyerukan kembali gerakan boikot produk pro Israel. “Mari kita boikot produk pro Israel sampai bangkrut,” katanya.
Dia juga berpesan kepada warga yang mengikuti aksi ini supaya menggemakan doa bagi saudara di Palestina.
Dalam aksi ini, Polri mengerahkan 1.120 personel untuk pengamanan. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan bahwa aksi ini digelar oleh Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM).
“Dalam rangka pengamanan Aksi Bela Palestina di Kedubes AS kami melibatkan 1.120 Personel,” ujar Susatyo.
Susatyo mengatakan rekayasa lalu lintas nantinya bersifat situasional tergantung kondisi di lapangan. Jika eskalasi meningkatkan akan pihaknya akan menutup jalan Merdeka Selatan.
“Maka kami himbau untuk masyarakat yang akan melintas di depan Kedubes AS jalan Merdeka Selatan agar mencari jalan alternatif lainnya dikarenakan akan ada aksi penyampaian pendapat di depan Kedubes AS,” tambahnya.
Dia mengimbau kepada peserta Aksi Bela Palestina untuk memperhatikan hak – hak masyarakat lainnya, dan tertib dalam menyampaikan pendapat dimuka umum.
Selain masyarakat, dia juga meminta kepada personel kepolisian agar melakukan pengamanan secara persuasif dan tidak terprovokasi serta humanis.
“Tidak ada yang membawa senjata api. Perintah dan kendali dari saya sebagai Kapamwil, tidak ada gerakan tambahan yang bersifat pribadi. Layani saudara kita yang akan menyampaikan pendapatnya dengan tulus ikhlas dan humanis,” tuturnya.