Spirit of Aqsa– Menteri Pertahanan (Menhan) Spanyol Margarita Robles mengatakan perang Israel di Gaza adalah genosida nyata.
Komentar tersebut muncul ketika hubungan antara rezim Zionis dengan negara NATO tersebut memburuk menyusul keputusan Madrid untuk mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka.
Robles dalam wawancara dengan televisi pemerintah, TVE, menggemakan komentar Wakil Perdana Menteri Spanyol Yolanda Diaz yang awal pekan lalu juga menggambarkan serangan di Gaza sebagai genosida.
“Kita tidak bisa mengabaikan apa yang terjadi di Gaza, yang merupakan genosida nyata,” kata Robles dalam wawancara tersebut, di mana dia juga membahas invasi Rusia ke Ukraina dan konflik di Afrika.
Dia mengatakan pengakuan Madrid atas Negara Palestina bukanlah sebuah tindakan melawan Israel, dan menambahkan bahwa pengakuan tersebut dirancang untuk membantu mengakhiri kekerasan di Gaza.
“Ini tidak melawan siapapun, ini tidak melawan negara Israel, ini tidak melawan Israel, yang merupakan orang-orang yang kami hormati,” katanya, seperti dikutip New Arab, Senin (27/5/2024).
Israel menolak tuduhan yang dilontarkan Afrika Selatan di Mahkamah Internasional (ICJ) bahwa mereka melakukan genosida terhadap warga Palestina.
Namun, kampanye mereka di Gaza telah menewaskan sedikitnya 35.900 warga Palestina—70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak—dan menghancurkan sebagian besar wilayah kantong tersebut.
Spanyol, bersama dengan Irlandia dan Norwegia, pekan lalu mengumumkan bahwa mereka akan mengakui Negara Palestina pada 28 Mei 2024, yang memicu kemarahan dari Israel—yang mengatakan bahwa hal tersebut merupakan “hadiah bagi terorisme” dan menarik duta besarnya dari tiga ibu kota tersebut.
Para hakim di ICJ—pengadilan tertinggi PBB—pada hari Jumat lalu, memerintahkan Israel untuk segera menghentikan serangan militernya di kota Rafah di Gaza selatan, dalam sebuah keputusan darurat penting dalam kasus yang diajukan oleh Afrika Selatan yang menuduh Israel melakukan genosida.
Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares mengatakan pada hari Sabtu bahwa Israel harus mematuhi keputusan pengadilan.
“Langkah-langkah pencegahan yang diambil Mahkamah Internasional, termasuk penghentian serangan Israel di Rafah, adalah wajib. Kami menuntut penerapannya,” katanya.