Spirit of Aqsa– Pesawat tempur teroris Irael membombardir Kota Rafah, Jalur Gaza Selatan. Pembantaian itu mengakibatkan tujuh warga sipil syahid, termasuk empat anak-anak. Pengeboman di beberapa daerah Jalur Gaza juga mengakibatkan puluhan sipil syahid. Sementara, media Israel melaporkan militer Israel terus mengintensifkan persiapan untuk menyerang Kota Rafah.
Mengutip Aljazeera Arabic, pada Selasa malam (16/4/2024), militer Israel mengebom rumah keluarga Abu Al-Hinud di Kamp Yabna, Kota Rafah. Padahal, rumah tersebut dialihfungsikan menjadi tempat pengungsian.
Kemudian, empat warga sipil syahid termasuk anak-anak syahid dan lainnya terluka dalam pengeboman Israel yang menargetkan sebuah rumah di lingkungan Tal Al-Sultan, sebelah barat Rafah.
Pada Rabu dini hari (17/4/2024), dua orang syahid dan sembilan korban hilang akibat pengeboman Israel yang menargetkan sebuah rumah di lingkungan Shujaiya, sebelah timur Kota Gaza, Jalur Gaza utara.
Pesawat Israel melancarkan serangan di Jalan Salah al-Din dan lingkungan al-Zaytoun, tenggara Kota Gaza, Jalur Gaza utara. Serangan tersebut menargetkan Masjid Abu Bakr al-Siddiq di lingkungan al-Sabra.
Pasukan Israel melakukan pembantaian baru di Jalur Gaza tengah dan utara, bersamaan dengan operasi militer yang dilakukan di beberapa daerah, terutama di utara kamp Nuseirat dan di Beit Hanoun.
Aljazeera melaporkan, 12 warga Palestina syahid dalam pengeboman Israel terhadap sebuah pasar di kamp Maghazi. Sembilan orang lainnya syahid dalam pengeboman di Kamp Nuseirat. Aljazeera juga melaporkan tembakan hebat dari pesawat Quadcopter Israel yang menargetkan warga, ambulans, kru medis, dan jurnalis.
Di utara Kota Gaza, delapan orang syahid dalam pengeboman yang menargetkan mobil polisi di lingkungan Al-Tuffah di Kota Gaza. Kementerian Dalam Negeri di Jalur Gaza mengatakan, di antara para korban adalah tujuh petugas polisi.
Serangan dan Pertempuran
Tentara Israel telah mengintensifkan serangan di kamp Nuseirat di Jalur Gaza tengah, sambil melanjutkan operasi di utara kamp tersebut selama enam hari berturut-turut.
Tentara Israel menghancurkan landasan peluncuran rudal, puluhan infrastruktur, terowongan, dan bangunan militer, serta membunuh militan di tengah Jalur Gaza.
Di Jalur Gaza utara, pasukan Israel melanjutkan serangan mereka ke Beit Hanoun pada malam kedua, sekitar empat bulan setelah mereka mundur dari wilayah tersebut.
Pada awal serangan di dekat pintu masuk utama kota, pasukan Israel mengepung sebuah sekolah yang menampung pengungsi dan melakukan kampanye penangkapan besar-besaran terhadap para pemuda.
Brigade Al-Qassam berhasil menembak seorang tentara Israel di Beit Hanoun. Para pejuang juga terlibat pertempuran sengit dengan pasukan yang menembus Beit Hanoun dan utara kamp Nuseirat, dan melakukan beberapa operasi terhadap mereka.
Persiapan Menyerbu Rafah
Sementara itu, situs “Wala” Israel menyatakan, tentara Israel telah meningkatkan tingkat kesiapan untuk operasi darat di Rafah dan kamp-kamp di Jalur Gaza tengah. Konsep operasional rencana invasi Rafah telah disetujui oleh Staf Umum Angkatan Darat Israel dan Menteri Pertahanan Yoav Galant.
Sumber keamanan Israel melaporkan, tentara mulai meningkatkan jumlah pasukan artileri, pengangkut personel lapis baja, dan ruang perang keliling di markas Divisi Gaza.
Situs Israel juga menyatakan, dalam rangka mempersiapkan wilayah tersebut, beberapa keputusan diambil, termasuk meningkatkan bantuan kemanusiaan hingga mencakup seluruh bagian Jalur Gaza, sehingga Israel mendapatkan apa yang disebutnya sebagai legitimasi internasional untuk mendukung operasi di Rafah.
Negara-negara Barat memperingatkan Israel agar tidak menginvasi Rafah, karena bisa menimbulkan konsekuensi yang mengerikan bagi ratusan ribu warga sipil. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertekad untuk melakukan operasi militer di kota tersebut dengan dalih untuk melenyapkan sisa brigade Hamas.