PALESTINA- James Elder, jurubicara UNICEF, menyatakan, anak-anak adalah kelompok yang paling terdampak oleh pembantaian di Jalur Gaza. Dia menggambarkan situasi di wilayah tersebut sebagai ‘erang terhadap anak-anak’.

Elder menekankan, Gaza telah menjadi tempat yang tidak cocok bagi anak-anak untuk tinggal karena perang, yang mengekspos mereka pada penargetan dan tekanan psikologis yang signifikan. Dia mendesak untuk mengakhiri konflik untuk mencegah mereka menderita lebih lanjut.

Pejabat PBB, yang telah mengunjungi Gaza dua kali sejak pecahnya perang pada Oktober tahun lalu, mencatat bahwa anak-anak biasanya adalah kelompok yang paling rentan dalam masyarakat dan sering kali merupakan sekitar 20% dari korban perang. Namun, di Gaza, angka ini naik menjadi hampir 40%, dengan lebih dari 10.000 anak tewas oleh Israel sejak awal konflik, dan angka tersebut terus meningkat.

Dia menunjukkan bahwa sekitar satu juta anak tinggal dalam kondisi putus asa dan kelaparan di Jalur Gaza, menyatakan bahwa warga Palestina di Gaza secara umum hidup di bawah beban perang dan putus asa. Dia menggambarkan orang-orang sebagai sangat lelah, dengan banyak yang lapar, dan masih ada ketakutan besar bahwa gagasan gila untuk meluncurkan serangan militer (serangan darat) terhadap kota Rafah di bagian selatan Strip mungkin terwujud.

Pejabat PBB juga membahas kondisi sektor kesehatan di Gaza setelah terus menerusnya penargetan infrastruktur kesehatan, menyatakan bahwa Rumah Sakit Nasser di Khan Younis (selatan Gaza) menjadi terlantar karena penargetan Israel.

“Rumah sakit ini sangat penting; Ini menyediakan layanan khususnya kepada anak-anak yang terluka, tetapi tidak lagi mampu memberikan layanannya,” tambahnya.

Dia menyebutkan bahwa dia mengunjungi dua rumah sakit lain yang juga penuh dengan pasien, mengindikasikan bahwa staf rumah sakit terus-menerus mengeluhkan kekurangan persediaan medis.

Juru bicara itu menekankan bahwa UNICEF telah berhasil mengirimkan jumlah besar persediaan medis ke rumah sakit, tetapi masih ada kebutuhan mendesak untuk mengirimkan lebih banyak bantuan ke bagian utara Strip khususnya.

Dia menjelaskan bahwa “lebih dari 20 rumah sakit dari total 36 di Gaza sudah tidak berfungsi.”

Elder menekankan kebutuhan mendesak untuk membawa lebih banyak bantuan ke Gaza dan keperluan untuk melegakan pembatasan masuk bantuan melalui darat. Dia juga menekankan pentingnya memperbolehkan tim bantuan untuk melaksanakan tugas mereka.

Sumber: Al Jazeera + Anadolu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here