Spirit of Aqsa, Palestina- Kelompok Hamas mengungkapkan, aksi penembak jitu teroris Israel terus menyasar warga sipil merupakan lanjutan dari genosida yang terjadi di Jalur Gaza. Sementara, Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan, korban syahid akibat pembantaian di Jalur Gaza telah mencapai 28 ribu lebih.
Hamas mengungkapkan, penembak jitu teroris Israel terus menarget warga sipil, bahkan anak-anak dan perempuan. Terutama warga sipil yang berada di sekitar Kompleks Medis Al-Nasser, Khan Yunis, Jalur Gaza Selatan.
“(Penembakan warga sipil) adalah kelanjutan dari perang pemusnahan yang dilancarkan oleh musuh Zionis terhadap rakyat Palestina di Gaza, di depan mata dunia,” demikian pernyataan Hamas, dikutip Senin (12/2/2024).
Maka itu, Hamas meminta lembaga internasional untuk mengesahkan serangkaian keputusan untuk melindungi warga sipil dari genosida. Selain itu, lembaga internasional diminta memantau dan mendokumentasikan kejahatan yang dilakukan teroris Israel, serta melanjutkan proses pengadilan terhadap Israel yang telah menginjak-injak semua hukum dan keputusan internasional.
Pada Sabtu lalu, seorang wanita Palestina syahid usai terluka akibat ditembak oleh penembak jitu teroris Israel di Gerbang Kompleks Medis Nasser. Seorang warga juga syahid di luar kompleks medis tersebut karena jadi sasaran penembak jitu.
28.176 Orang Syahid sejak 7 Oktober
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan, Israel telah melakukan 14 pembantaian terhadap keluarga-keluarga di Gaza yang menyebabkan 112 orang syahid dan melukai 173 lainnya dalam 24 jam terakhir.
Beberapa korban masih terperangkap di bawah reruntuhan dan di jalan-jalan; di mana Israel menghalangi tim-tim ambulans dan pemadam kebakaran untuk mencapainya.
“Total korban akibat agresi Israel telah mencapai 28.176 syuhada dan 67.784 terluka sejak 7 Oktober tahun lalu,” demikian pernyataan Kemenkes Palestina.