Spirit of Aqsa, Palestina- Pemimpin gerakan Hamas, Osama Hamdan, menanggapi serangkaian peristiwa yang melibatkan penargetan terhadap Badan Bantuan dan Pekerjaan untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Termasuk keputusan beberapa negara menyetop pendanaan ke badan amal tersebut.
“Upaya keras untuk menyiksa, menindas, mencekik, membunuh, dan mengusir rakyat kami tampaknya menjadi bagian dari serangkaian serangan terencana terhadap UNRWA oleh rezim Zionis dan negara-negara yang mendukung agenda-agenda agresifnya,” ujar Hamdan dalam konferensi pers, dikutip Palinfo, Selasa (30/1).
Hamdan menyoroti keputusan manajemen UNRWA untuk memecat sejumlah karyawan berdasarkan klaim yang diajukan oleh rezim Zionis, yang menyatakan bahwa karyawan-karyawan tersebut terlibat dalam peristiwa pada 7 Oktober, tanpa penyelidikan atau konfirmasi terhadap klaim tersebut.
Menurutnya, langkah ini tidak hanya mengundang kritik, tetapi juga merusak integritas profesional UNRWA, menyimpang dari misinya yang utama untuk melindungi dan memberikan bantuan kepada pengungsi Palestina.
Hamdan mengecam pernyataan Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, yang menyebut perlawanan rakyat Palestina sebagai terorisme atau tindakan keji, sementara tidak melihat kejahatan yang dilakukan oleh teroris Israel sebagai kejahatan genosida. Dia menganggap sikap UNRWA yang tidak mengutuk serangan terhadap fasilitas dan karyawan UNRWA sebagai tidak bertanggung jawab.
Pemimpin Hamas ini menegaskan bahwa langkah-langkah yang diambil oleh negara-negara, terutama Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman, untuk menangguhkan pendanaan mereka terhadap UNRWA setelah klaim yang dipimpin oleh teroris Israel, adalah tindakan yang sejalan sepenuhnya dengan upaya Israel untuk menghancurkan UNRWA dan mengakhiri masalah pengungsi Palestina.
Dia mengecam langkah tersebut sebagai bagian dari aliansi kejam yang dipimpin oleh pemerintahan Biden untuk menindas rakyat Palestina dan mengakhiri perjuangan serta hak mereka.
Hamdan menyerukan agar negara-negara tersebut segera membatalkan keputusan mereka dan menghentikan keterlibatan buta terhadap narasi palsu rezim Zionis. Dia juga mendesak UNRWA untuk membatalkan keputusan pemecatan terhadap karyawan Palestina dan untuk tidak tunduk pada tekanan dan ancaman dari rezim Zionis dan negara-negara Barat.
Hamdan mengajak UNRWA untuk kembali bekerja di seluruh wilayah Gaza dan memenuhi tanggung jawab hukum dan kemanusiaan mereka terhadap ratusan ribu pengungsi yang menderita karena kekurangan makanan, air, obat-obatan, terutama di utara Gaza.