Spirit of Aqsa, Palestina– Tentara teroris Israel yang terluka dalam serangan darat di Jalur Gaza menolak kunjungan PM Benjamin Netanyahu di sebuah rumah sakit di Al-Quds pada Rabu (27/12), menurut laporan Channel 13 Israel.

Ini bukan pertama kalinya tentara yang terluka di Gaza menolak bertemu dengan pemimpin kontroversial tersebut. Insiden serupa terjadi pekan lalu di sebuah rumah sakit di pusat Tel Aviv.

“Saya berada di rumah sakit (Hadassah) dan seorang staf medis bertanya apakah saya ingin bertemu Netanyahu. Tentu saja, saya menolak,” kata tentara Or Shneiberg di X. Dari 18 tentara yang terluka, 15 di antaranya meminta agar sang perdana menteri tidak memasuki kamar mereka. “Era Likud (partai pimpinan Netanyahu) telah berakhir,” tambahnya.

Pekan lalu, Netanyahu mengunjungi Pusat Medis Sheba di lingkungan Tel HaShomer dekat Tel Aviv. Namun, sejumlah tentara yang terluka juga menolak untuk bertemu dengan tokoh genosida tersebut.

Menurut angka yang dikeluarkan tentara Israel, 164 tentara tewas dan 874 lainnya terluka dalam pertempuran di wilayah Palestina sejak 27 Oktober. Di antara mereka yang terluka terdapat 329 tentara dalam kondisi serius.

Pemerintahan Netanyahu mendapat kecaman atas kelemahan keamanan yang memungkinkan Hamas melintasi perbatasan dari Jalur Gaza pada 7 Oktober dan melakukan serangan mendadak.

Sebuah insiden awal bulan ini di mana tiga warga Israel yang mengibarkan bendera putih ditembak dan dibunuh oleh pasukan Israel juga menuai kritik keras.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here