Spirit of Aqsa, Palestina- Surat Kabar Perancis, Le Monde, menyoroti keputusan Amerika Serikat menggunakan hak veto untuk menolak rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza.
Menurut Le Monde, veto tersebut memberi Israel jaminan untuk melanjutkan pembantaian di Jalur Gaza. Situasi kemanusiaan di Jalur Gaza makin rumit dengan banyaknya warga sipil syahid, 61% bangunan hancur, serta kekurangan pangan.
“Hak untuk membela diri telah menjadi hak untuk menghancurkan segalanya, sejak Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant mengumumkan bahwa Israel menghadapi ‘manusia binatang’ dan bahwa mereka akan ‘bertindak atas dasar ini’,” ujar Le Monde, Senin (11/12).
Le Monde dalam editorial berjudul “Israel Kalah dalam Pembantaian Gaza,” mengatakan, orang-orang Palestina digiring seperti ternak atas perintah Israel dari satu bagian Jalur Gaza ke bagian lain.
Le Monde percaya pembantaian yang belum pernah terjadi sebelumnya ini tidak dapat dibenarkan, karena hasil yang diperoleh sejauh ini masih jauh dari tujuan yang dinyatakan untuk melenyapkan Hamas.
“Kekalahan Israel dalam perang ini bukanlah suatu kejutan, karena ini merupakan cerminan dari penyimpangannya sebelum 7 Oktober. Pertama, Israel terpecah belah berdasarkan kontrak sosial dan bukan berdasarkan hukum, mengingat serangan gerakan ekstremis yang telah memporak-porandakan negara tersebut selama lebih dari setengah abad, terutama karena Amerika Serikat tidak memberikan perlindungan terhadap Israel dari dirinya sendiri,” demikian Le Monde.