Spirit of Aqsa, Mesir- Pemikir terkemuka Mesir, Fahmi Howeidi, menilai operasi Thuufanul Al-Aqsa yang dipelopori Hamas membuka mata dunia terkait penjajahan teroris Israel terhadap Palestina.
“Apa yang terjadi akan tetap menjadi tonggak sejarah modern, karena apa yang terjadi jauh lebih besar dan lebih luas jangkauannya daripada apa yang dipikirkan banyak orang,” kata Huwaidi dalam wawancara dengan Al Jazeera Mubasher, Selasa (28/11).
“Apa yang terjadi mengingatkan seluruh isu ini sejak hari pertama (hari berdirinya ‘Negara’ Israel), dan menempatkannya di jantung ingatan masa kini, dan dengan demikian merupakan kebangkitan isu tersebut dan pengingat akan seluruh sejarah berdarah dan brutal yang diwakilkan Israel terhadap Palestina dan dunia Arab,” lanjutnya.
Menurut Huwaidi, kebrutalan yang dilakukan teroris Israel semacam balas dendam yang mencoba menghapus ingatan tersebut.
Di sisi lain, Huwaidi menilai pejuang Palestina tidak bisa disalahkan dalam hal ini. Mereka bergerak karena ada catatan sejarah penjajahan dan kebrutalan yang dilakukan teroris Israel terhadap warga Palestina.
“Dalam konflik bersenjata, konflik tidak boleh dinilai berdasarkan tahap-tahapnya saat ini, melainkan berdasarkan konsekuensi politiknya, dan inilah yang terjadi jika terjadi konflik bersenjata di Afghanistan atau Vietnam.”
Huwaidi menambahkan, “Gol-gol besar harus dibayar mahal.”