Spirit of Aqsa, Palestina- Pusat penampungan dan hotel bagi pengungsi warga Israel menyaksikan skandal serius seperti kekerasan seksual, minuman keras, dan penggunaan obat terlarang.
Knesset Israel telah membahas kasus tersebut dalam dalam sidang Khusus Hak Anak. Dirjen Dewan Keamanan Anak, Vered Vindman, mengakui kekerasan seksual dan penggunaan narkoba menjadi kasus memprihatinkan terjadi di pusat penampungan dan hotel bagi pengungsi Israel.
“Pemeriksaan dasar tidak dilakukan terhadap banyak relawan yang tinggal bersama anak-anak, dan ada dugaan kekerasan seksual. Asosiasi Pusat Bantuan bisa membuat daftar kasus kekerasan seksual yang menjadi perhatian mereka,” kata vered dalam sidang tersebut, dikutip watanserb, Kamis (23/11).
Sementara itu, Yael Tal Foa, anggota Asosiasi Pusat Bantuan Korban Pelecehan Seksual, mengungkapkan, peningkatan konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang di kalangan remaja.
“Kami menerima banyak kasus terkait konsumsi alkohol dan narkoba oleh remaja laki-laki dan perempuan yang berkeliaran di sekitar hotel dan tempat umum,” kata Yael Tal Foa.
“Kami juga menerima laporan kasus kekerasan seksual yang terjadi di bawah pengaruh alkohol,” lanjutnya. Bahkan, relawan yang dipekerjakan merupakan terpidana kasus kekerasan seksual.
Sejak 7 Oktober, Lebih dari setengah juta warga Israel mengungsi di pusat penampungan dan hotel-hotel. Otoritas Israel terpaksa menyewa kamar hotel dan Wisma serta mendirikan tenda pengungsi untuk menampung mereka.