Spirit of Aqsa, Palestina- Gencatan senjata kemanusiaan dengan salah satu syarat pertukaran tahanan merupakan kemenangan bagi Hamas. Salah satu tujuan operasi Taufan Al-Aqsa adalah pembebasan warga Palestina di penjara Israel.
Dalam hal ini, pejuang Palestina mampu memberikan tekanan ke militer Israel dengan menahan serangan darat dan udara selama 46 hari berturut-turut. Teroris Israel membombardir Gaza dengan tujuan menekan Hamas dan membebaskan tahanan di Jalur Gaza.
Namun, Israel tidak mencapai prestasi militer apapun di Jalur Gaza bahkan mengalami kerugian besar di bidang militer, ekonomi, dan politik. Teroris penjahat perang itu akhirnya menyerah dan menyetujui syarat dari Hamas untuk gencatan senjata, yang salah satunya pertukaran tahanan.
Hal ini dikonfirmasi oleh Hamas. “Hamas mampu mengendalikan perundingan dari posisi yang kuat di lapangan, meskipun ada upaya penjajah Israel untuk memperpanjang dan menunda perundingan,” demikian rilis resmi Hamas, Rabu (22/11).
Selain itu, Hamas menerima tawaran gencatan senjata demi kepentingan warga sipil yang jadi korban kejahatan perang teroris Israel. Ini dibuktikan dengan keberhasilan Hamas memasukkan ratusan truk bantuan kemanusiaan ke seluruh wilayah Jalur Gaza, tanpa terkecuali, mulai dari Jalur Gaza selatan sampai ke Jalur Gaza utara.
“Ketentuan perjanjian tersebut dirumuskan sesuai dengan visi perlawanan dan faktor-faktor penentunya, yang bertujuan untuk mengabdi pada rakyat kita dan memperkuat ketabahan mereka dalam menghadapi agresi,” demikian Hamas.
Berikut poin-poin syarat Hamas ke teroris Israel terkait perjanjian gencatan senjata kemanusiaan:
- Gencatan senjata kemanusiaan selama empat hari melalui upaya mediasi Qatar dan Mesir
- 50 tahanan di Jalur Gaza di bawah umur 19 tahun akan dibebaskan dengan imbalan pembebasan 150 wanita dan anak-anak Palestina di penjara Israel
- Ratusan truk bantuan kemanusiaan, bantuan, medis dan bahan bakar akan dikirim ke seluruh wilayah Jalur Gaza.
- Pergerakan kendaraan militer Israel yang memasuki Jalur Gaza akan dihentikan
- Gencatan senjata oleh kedua belah pihak dan penghentian semua agresi militer oleh tentara militer Israel di seluruh wilayah Jalur Gaza.
- Berdasarkan perjanjian gencatan senjata, pergerakan warga sipil dari Jalur Gaza utara ke Jalur Gaza selatan di sepanjang Jalan Salahuddin harus dijamin keselamatannya.
- Selama masa gencatan senjata, militer Israel tidak boleh menyerang atau menangkap siapa pun di seluruh wilayah Jalur Gaza
- Lalu lintas udara akan dihentikan di wilayah Jalur Gaza selatan selama masa gencatan senjata dan di wilayah Jalur Gaza utara selama 6 jam sehari.