Spirit of Aqsa, Palestina- Kerugian perekonomian Israel sudah terlihat setelah 45 hari membatai Jalur Gaza, dengan perkiraan sedang menuju resesi.
Perkiraan terbaru disampaikan kepala ekonom di Kementerian Keuangan Israel, Shmuel Abramson, melalui surat kabar ekonomi De Marker. Dia menyatakan, tingkat kerugian akan semakin besar, mengingat perekonomian Israel sedang terpuruk akibat beban agresi terhadap Jalur
“Perang yang terjadi setiap bulan dapat menyebabkan hilangnya produk domestik bruto (PDB) antara 8 dan 9 miliar shekel ($2,1 dan 2,4 miliar dolar), serta kerugian ekonomi dan pasar tenaga kerja di masa depan,” kata Abramson.
Resesi
Sesuai ekspektasi Abramson, kerugian PDB pada 2023 mencapai 1,4%, yang berarti laju pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya mencapai sekitar 2%, dibandingkan ekspektasi pertumbuhan sebelumnya sebesar 3,4%.
Itu karena populasi Israel tumbuh setiap tahun sekitar 2%. Arti dari pertumbuhan tersebut adalah akan terjadi stagnasi PDB per kapita di Israel pada 2024.
Abramson mengatakan, perekonomian Israel sedang terpuruk akibat beban agresi terhadap Gaza. Namun saat ini, mengingat beban biaya perang di Gaza serta meningkatnya konflik dengan Lebanon dan beban dari warga Israel yang mengungsi, membuat dia tidak mempublikasikan perkiraan terbaru mengenai kerugian yang ditimbulkan terhadap PDB.
Menurut De Marker, merumuskan perkiraan kerugian ekonomi dalam keadaan saat ini tidak mungkin dilakukan karena ketidakmampuan untuk mengukur perubahan dan perkembangan serta mengukur kerusakan yang diperkirakan terjadi.
Permohonan Subsidi
Sedangkan untuk pasar tenaga kerja, dalam periode 7 Oktober hingga Ahad (19.11), 128.000 orang mengajukan tunjangan pengangguran dan tunjangan dari Institut Asuransi Nasional. 96.000 di antaranya ditempatkan pada cuti paksa dari pekerjaan tanpa menerima gaji atau pesangon.
Sebagai perbandingan, rata-rata ada sekitar 20.000 permohonan baru untuk tunjangan pengangguran dan tunjangan per bulan, 59% di antaranya berusia antara 20 dan 40 tahun, dan 39% berusia antara 41 dan 67 tahun.
Menurut data dari Kantor Tenaga Kerja Institut Asuransi Nasional Israel, sekitar 70.000 orang ditambahkan ke daftar pengangguran bulan lalu, dan jumlah ini 3 kali lipat dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, karena 60% pelamar baru dikirim untuk mendapatkan tunjangan pengangguran.