Spirit of Aqsa, Palestina- Direktur Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB di New York, Craig Mokheiber, mengundurkan diri dari jabatannya sebagai protes terhadap penanganan situasi di Gaza oleh badan-badan PBB.

Selasa (31/10), Mokheiber mengatakan, “Proyek kolonial Eropa telah memasuki tahap akhir untuk menghancurkan sisa-sisa kehidupan penduduk asli Palestina,” dan menggambarkan apa yang terjadi di Gaza sebagai “genosida.”

Dia menekankan, “badan-badan penting di PBB telah menyerah kepada Amerika Serikat dan lobi Israel.”

Sebaliknya, Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mengatakan, “Jalur Gaza telah menjadi kuburan bagi ribuan anak,” menyusul kematian lebih dari 3.500 anak sejak awal perang Israel di Gaza.

Sementara itu, kepala kantor media pemerintah di Jalur Gaza, Salama Marouf, mengatakan, “Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengabaikan tanggung jawabnya di Jalur Gaza utara, dan mempersingkat tugasnya di Jalur Gaza selatan. , menahan bantuan, dan menunda masuknya truk ke Gaza.”

Hal ini terjadi ketika tentara pendudukan melakukan pembantaian baru, yang mengakibatkan sedikitnya 400 orang  syahid, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, selain sejumlah besar korban luka, setelah menargetkan sebuah bangunan tempat tinggal di dekat Rumah Sakit Indonesia di Jabalia, sebelah utara Gaza. Jalur.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan bahwa jumlah orang yang mati syahid di Jalur Gaza akibat agresi pendudukan yang berlangsung selama dua puluh lima hari berturut-turut telah meningkat menjadi 8.525 orang, termasuk 3.542 anak-anak dan 2.187 wanita.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here