Spirit of Aqsa, Jenin- Seorang pemuda Palestina syahid dan tiga orang terluka akibat serangan gerombolan tentara Israel di Jenin, Senin dini hari (30/10).
Satu warga sipil juga syahid di Betlehem karena ditembak tentara Israel pada Ahad (29/10). Satu warga lagi syahid akibat luka tembak pada Ahad dini hari di Nablus, Tepi Barat.
“Pemuda Amir Abdullah Sharbaji meninggal dunia akibat terkena peluru tajam. Sedangkan tiga orang lainnya luka-luka, salah satunya serius, akibat terkena peluru pasukan Israel yang menyerbu Jenin,” demikian pernyataan tim medis di Jenin, dikutip Palinfo, Senin (30/10).
Pasukan penjajah Israel menyerbu Jenin dengan lebih dari 150 kendaraan militer dari beberapa arah, disertai dengan dua buldoser militer, dan mengepung sekitar Rumah Sakit Ibnu Sina. Serangan itu disertai pesawat pengintai di udara Jenin.
Pasukan penjajah Israel juga mengerahkan penembak jitu di atap gedung di sekitar Rumah Sakit Ibnu Sina, dan menembakkan peluru tajam ke arah warga. Pesawat penjajah Israel juga melancarkan serangan di dalam kamp.
Masyarakat Bulan Sabit Merah melaporkan, krunya mengalami dua luka akibat peluru tajam di dada, perut, dan ekstremitas, selama pasukan penjajah menyerbu kota Jenin.
Pada Ahad malam, Hussein Yousef Rabie (29 tahun) dari kamp Dheisheh, selatan Betlehem, syahid akibat terluka oleh peluru penjajah saat menyerbu kamp pada hari yang sama.
Kementerian Kesehatan juga mengumumkan kematian pemuda tersebut, Rasmi Fayez Arafat (35 tahun), akibat luka kritis yang disebabkan oleh peluru tajam pendudukan, pada Minggu dini hari di kamp Askar di Nablus.
Minggu dini hari, Kementerian Kesehatan mengumumkan tiga syuhada yang ditembak mati oleh penjajah Israel di Tepi Barat, yaitu: Naeem Mahmoud Abdel Salam Farran (31 tahun) di kamp Askar di kota Nablus , Rumah Jalal al-Din Aktishat (32 tahun) di Tammoun di Tubas, dan Nasser Abdel Latif Izzat Barghouthi (29 tahun) di kota Beit Rima, barat laut Ramallah.
Para syuhada baru ini menambah jumlah syuhada yang meningkat di Tepi Barat menjadi 117 orang sejak dimulainya agresi besar-besaran terhadap Gaza pada 7 Oktober.